Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ide Trading Jangka Menengah saat Prabowo Gibran Unggul Real Count Pilpres 2024

Ada beberapa saham yang dapat dicermati investor untuk trading dalam jangka menengah seiring keunggulan Prabowo-Gibran dalam real count Pilpres 2024.
Ada beberapa saham yang dapat dicermati investor untuk trading dalam jangka menengah seiring keunggulan Prabowo-Gibran dalam real count Pilpres 2024. Bisnis/Abdurachman
Ada beberapa saham yang dapat dicermati investor untuk trading dalam jangka menengah seiring keunggulan Prabowo-Gibran dalam real count Pilpres 2024. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – NH Korindo Sekuritas Indonesia memandang ada beberapa ide trading jangka menengah yang dapat dilakukan investor, menyusul keunggulan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dalam hasil real count Pilpres 2024.

Hingga pukul 10.00 WIB, Jumat (16/2/2024), hasil real count Pilpres 2024 telah mencapai 50.88% dengan rincian penghitungan suara mencakup 418.879 TPS dari 823.236 TPS.

Dari hasil tersebut, pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo – Gibran masih memimpin persaingan dengan raihan sebesar 56,82% atau 30.631.501 suara.

Posisi kedua dihuni pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar yang meraih suara 13.587.205 dengan persentase 25.2%. Sementara itu, Ganjar Pranowo – Mahfud MD ada di posisi buncit lewat perolehan suara 9.691.186 atau 17.89%.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Leonardo Lijuwardi menyatakan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran, baik dalam quick count maupun real count telah memunculkan harapan positif dari pelaku pasar. Hal ini pun mengakhiri kondisi ketidakpastian bagi para pelaku bisnis.

“Transisi mulus kemenangan pasangan nomor urut 02 adalah harapan bagi pembangunan dan situasi kepastian bisnis yang berkelanjutan,” pungkasnya dikutip pada Jumat (16/2/2024).

Dia menilai ada beberapa strategi yang bisa dipantau investor sebagai ide trading jangka menengah, di antaranya terkait dengan kelanjutan proyek IKN Nusantara, kejelasan hilirisasi barang tambang, hingga program makan siang dan susu gratis. Berikut daftarnya:

 

1. Kepastian Kelanjutan Program IKN

Leonardo menjelaskan bahwa keberlanjutan proyek strategis ini memberikan angin segar bagi sektor konstruksi yang sebelumnya tergilas pandemi Covid-19. Dengan kepastian proyek IKN terus berjalan, kinerja BUMN Karya diharapkan meningkat.

“Dengan adanya harapan keberlanjutan IKN, angin segar diharapkan mampu mendongkrak kembali kinerja konstruksi BUMN seperti PTPP dan ADHI,” tuturnya.

Selain sektor konstruksi, Leonardo mengatakan salah satu saham yang akan tersengat sentimen keberlanjutan proyek IKN Nusantara adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP).

2. Kejelasan Hilirisasi Barang Tambang

Leonardo menyampaikan emiten pertambangan khususnya nikel diharapkan memperoleh berkah dari keberlanjutan hilirisasi nikel yang saat ini sedang dirintis. Menurutnya, saham NCKL, MBMA, ANTM dan INCO bisa dilirik oleh investor.

“Walaupun saat ini kondisi nikel oversupply dan harga menurun, namun diharapkan kebijakan hilirisasi mampu kembali memacu performa saham pertambangan logam nikel,” tuturnya.

3. Makan Siang Gratis dan Program Susu Gratis

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, konsumsi susu masyarakat Indonesia berada di angka 16,27 kilogram/kapita tiap tahunnya. Angka ini berada di bawah negara Asia Tenggara (Asean) lain, seperti Malaysia (36,2), Myanmar (26,7), dan Thailand (22,2).

Saat ini, ada banyak konglomerasi yang masuk di bisnis susu. Semisal, Sabana Prawirawidjaja dengan Ultra Jaya Group (ULTJ) – Ultra Milk, Bambang Susantio dengan Cisarua Mountain Dairy (CMRY) – Cimory, dan Anthoni Salim pemilik Indofood (ICBP) dengan Indomilk.

Selain itu, Leonardo, terdapat banyak pengusaha lainnya yang diketahui masuk ke dalam bisnis susu walau perusahaannya tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mereka adalah keluarga Hartono pemilik Djarum Group dengan merk MilkLife, keluarga Angkosubroto pemilik Gunung Sewu Group dan Great Giant Pineapple dengan merk Hometown.

Sementara itu, TPG dan Northstar Private Equity milik Patrick Walujo telah mengakuisisi Greenfield dari Japfa.Ltd dan keluarga Katuari pemilik Wings Group dengan merk Milku. Ada pula PT Diamond Food Indonesia Tbk. (DMND) dengan produk susu Diamond.

“Berbicara susu gratis, emiten ULTJ, CMRY, ICBP diharapkan terdampak dari kebijakan ini. Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah kebijakan ini tepat sasaran? Ditambah dengan adanya potensi intoleransi laktosa yang cukup banyak di Asia,” ujar Leonardo.

___________

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper