Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Raih Laba Rp4,5 Triliun di 2023, Turun dari 2022

Indosat (ISAT) mencatatkan pertumbuhan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang turun menjadi Rp4,5 triliun sepanjang 2023.
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat
Logo Indosat Ooredoo Hutchison/Dok. Indosat

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison mencetak pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun 2023, tetapi dengan laba bersih yang turun. ISAT mencetak pendapatan hingga Rp51,22 triliun pada 2023, dengan laba bersih Rp4,5 triliun. 

Pendapatan ISAT naik 9,57% secara tahunan dari Rp46,7 triliun pada 2022 menjadi Rp51,2 triliun sepanjang 2023. Pendapatan ini dikontribusikan oleh pendapatan selular sebesar Rp43,7 triliun atau naik 8,71% dari Rp40,2 triliun secara tahunan. 

Lalu pendapatan MIDI sebesar Rp6,47 triliun yang naik dari tahun 2022 sebesar Rp5,7 triliun, dan pendapatan telekomunikasi tetap sebesar Rp1 triliun, naik dari Rp783,6 miliar dari tahun 2022. 

Dalam info memonya, ISAT menjelaskan pendapatan selular meningkat sebesar 8,7% dibandingkan tahun 2022, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, jasa nilai tambah, dan pendapatan interkoneksi yang diimbangi penurunan pendapatan telepon.

Kemudian, pendapatan MIDI meningkat sebesar 13,0% dibandingkan tahun 2022, disebabkan oleh peningkatan pendapatan layanan IT, internet tetap dan pendapatan FTTH yang diimbangi dengan penurunan pendapatan konektivitas tetap.

Sementara itu, pendapatan telekomunikasi tetap meningkat sebesar 28,4% dibandingkan tahun 2022 dikontribusi oleh kenaikan pendapatan telepon internasional.

Akan tetapi, pendapatan yang meningkat ini tak serta merta membuat laba bersih ISAT ikut terangkat. Laba bersih ISAT turun 4,59% dari Rp4,72 triliun di 2022, menjadi Rp4,5 triliun di sepanjang tahun 2023. 

ISAT menjelaskan penurunan laba bersih ini, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan operasional lain-lain satu-kali, peningkatan biaya penyusutan dan amortisasi, dan peningkatan biaya pemasaran yang diimbangi oleh peningkatan pendapatan, penurunan beban penyelenggaraan jasa, beban karyawan dan beban umum dan administrasi.

ISAT juga menjelaskan pelanggan mengalami penurunan sebesar 3,4 juta pelanggan menjadi 98,8 juta pada 2023 dibandingkan dengan 2022. Hal ini terutama disebabkan oleh fokus perusahaan pada akuisisi pelanggan yang berkelanjutan dengan meningkatkan harga kartu SIM baru pada awal 2023. 

Sebagai hasilnya, ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada 2023 menjadi Rp35.600, naik 5,3% atau Rp1.700 lebih tinggi dibandingkan dengan 2022.

ISAT juga mencatatkan pertumbuhan trafik data sebesar 14,8% secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2023. Selain itu, cakupan jaringan ISAT juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G yang mencapai 179.000, sehingga mampu menangani peningkatan trafik yang tinggi dan memberikan pengalaman pelanggan terbaik bagi penggunanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper