Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk. (ARTO) melihat penggunaan layanan keuangan digital yang tinggi bisa menjadi peluang. Akan tetapi, sektor tersebut mendapatkan tangan dari talenta digital.
Head of People & Culture Bank Jago Pratomo Soedarsono menyatakan terdapat peluang besar bari bank digital untuk tumbuh di Indonesia karena merupakan negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.
Menurutnya pasar dalam negeri saat ini didominasi oleh kelas menengah yang kerap menggunakan layanan keuangan dan melakukan pembelian secara digital
“Dengan pasar disini yang besar, ada kesempatan bagi bank untuk menghadirkan produk dan layanan yang lebih mulus dalam ekosistem digital,” jelas Pratomo dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (2/1/2024).
Adapun sektor perbankan digital dia akui semakin kompetitif dengan banyaknya jumlah pemain yang menggunakan basis serupa. Oleh sebab itu, Bank Jago berupaya terkoneksi dengan ekosistem digital, seperti Gojek, GoPay, Bibit, dan Stockbit untuk menjuarai kompetisi.
Adapun tantangan lain yang dihadapi oleh sektor bank digital saat ini adalah keterbatasan talenta sumber daya manusia (SDM).
Baca Juga
“Sayangnya, pengalaman kami mencari talenta digital itu tidak mudah. Ada keterbatasan SDM yang qualified, baik engineering, data analyst, maupun bankers yang melek teknologi,” ungkapnya.
Pratomo mengatakan perseroan memiliki dua hal untuk menjawab tantangan tersebut. Pertama, Bank Jago menciptakan lingkungan kerja dan infrastruktur pendukung sehingga para talenta bisa mengembangkan kapabilitas.
Perihal kedua adalah bekerja sama dengan partner-partner strategis, termasuk dengan perguruan tinggi, dalam membangun dan menyediakan talenta-talenta digital yang siap kerja. Antara lain dengan mengembangkan program pembelajaran mandiri berbasis digital Jago Digital Academy.
Dia menjelaskan Jago Digital Academy (JDA) merupakan wadah kolaboratif bagi para talenta di bidang teknologi (tech-talents) dalam mengakselerasi pengetahuan dan kompetensi digitalnya secara mandiri. Melalui program ini diharapkan muncul talenta-talenta unggul di bidang teknologi dan perbankan digital yang siap terjun di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Pratomo menerangkan, JDA saat ini telah mengembangkan program pembelajaran yang mandiri untuk 50 bidang studi, yang terbagi ke dalam lebih dari 200 modul pembelajaran dan berfokus pada tiga tiga jalur kemampuan teknis: Product Management, Engineering, dan Data Science.