Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini tidak terpengaruh oleh keputusan The Fed yang kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 5,23%-5,5%.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memandang bahwa IHSG tidak akan terpengaruh oleh keputusan The Fed karena indeks saat ini lebih ditopang oleh perilisan laporan keuangan emiten untuk tahun 2023.
“Selain itu, langkah The Fed juga sudah price in oleh pasar dalam sepekan terakhir, di mana IHSG melemah dan terjadi net sell,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/2/2024).
Pekan lalu, IHSG ditutup melemah 1,25% ke 7.137,08 pada periode 22 Januari – 26 Januari 2024. Di tengah penurunan itu, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp1,05 triliun. Adapun sepanjang 2024 investor asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp5,78 triliun.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyampaikan bahwa The Fed juga diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuannya pada Maret mendatang. Menurutnya, hal tersebut juga sudah diekspektasikan oleh pasar.
“Secara teknikal pun, kami memperkirakan IHSG masih berada pada fase downtrendnya dan hal ini akan lebih terkonfirmasi apabila IHSG break dari area support di 7092-7099, di mana berikutnya IHSG akan menguji ke rentang 6925-7021 sebagai skenario terburuk,” tuturnya.
Baca Juga
Dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu (31/1/2024) waktu AS, The Fed memutuskan mempertahankan kisaran target suku bunga acuan federal fund rate (FFR) pada level 5,25%-5,5%.
Namun, FOMC menunjukkan sikap tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga, hingga mendapatkan keyakinan lebih besar bahwa inflasi bergerak menuju target 2%.
“Berdasarkan pertemuan hari ini, saya tidak berpikir kemungkinan komite akan mencapai tingkat kepercayaan diri pada saat pertemuan bulan Maret 2024,” ungkap Jerome Powell.
Meskipun Powell mengakui bahwa penurunan inflasi secara dramatis terlihat dalam beberapa bulan terakhir, tetapi dia berulang kali menekankan perlunya melihat lebih banyak data yang mengonfirmasi tren penurunan tersebut.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.