Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah melakukan pemeriksaan atau screening awal terhadap seluruh BUMN Karya. Hasilnya, ada pegawai BUMN Karya yang merangkap sebagai subkontraktor.
Pemeriksaan awal ini dilakukan ke seluruh BUMN Karya, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Hutama Karya (Persero).
Deputi Bidang Investigasi BPKP Agustina Arumsari menuturkan bahwa secara umum BUMN Karya memiliki masalah terkait rekening yang berhubungan dengan subkontraktor. Persoalan ini memiliki kesamaan dengan yang terjadi di Waskita Karya.
“Sama seperti Waskita Karya, memang ada kelemahan kontrol internal di situ. Misalnya, ada pegawai yang juga menjadi subkontraktor,” ujar Agustina Arumsari yang akrab disapa Sari saat ditemui di Kantor Pusat BPKP, Jakarta, Kamis (1/2/2024).
Selain itu, ada pula transaksi-transaksi yang tidak bisa ditelusuri. Sari menyampaikan detail permasalahan BUMN Karya baru akan dipresentasikan oleh Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN, Nawal Nely, kepada BPKP pekan depan.
Setelah presentasi dilakukan, Sari menyampaikan bahwa BPKP baru akan mendalami transaksi-transaksi dari BUMN Karya yang tidak dapat ditelusuri. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan adanya penggelapan dana yang dilakukan perusahaan.
Baca Juga
Dia menuturkan BPKP juga berkoordinasi dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) terkait screening awal BUMN Karya. Hasilnya, beberapa KAP menyebutkan bahwa terdapat sejumlah indikasi yang memperlihatkan adanya konflik kepentingan.
“Ada indikasi-indikasi yang semisal tadi terdapat conflict of interest, kok ada pegawainya yang menjadi subkontraktor, ada transaksi yang tidak bisa ditelusuri, kemudian ada subkontraktor yang penunjukannya tidak akuntabel,” tuturnya.
Dalam perkembangan lain, Sari menyampaikan BPKP telah merampungkan audit Waskita dan telah menyerahkan hasilnya kepada Kementerian BUMN pada pertengahan Desember 2023. Namun, dia tidak mengungkap temuan dari hasil audit tersebut.
“Untuk [audit] Waskita Karya sudah kami serahkan ke Kementerian BUMN. Sekarang sedang dalam proses untuk perbaikan kondisi di Waskita Karya,” pungkasnya.