Bisnis.com, JAKARTA – Cucu usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) yakni PT Trans Jabar Tol meraih kredit sindikasi senilai Rp3,4 triliun dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.
PT Trans Jabar Tol (TJT) merupakan anak usaha dari PT Waskita Toll Road (WTR), yang 92,53% sahamnya dimiliki oleh Waskita Karya. Adapun komposisi pemegang saham TJT adalah WTR sebesar 74,99%, SMI menggenggam 25%, dan Koperasi Waskita 0,01%.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Rabu (31/1/2024), manajemen Waskita menjelaskan bahwa nilai transaksi ini mencapai 24% dari ekuitas perseroan yakni Rp14,24 triliun dan sebesar 14% dari ekuitas WTR yang tercatat senilai Rp24,74 triliun untuk tahun laporan 2022.
“Transaksi yang dilakukan merupakan transaksi afiliasi karena karena WTR merupakan anak perusahaan perseroan, dan TJT merupakan anak perusahaan dari WTR, serta perseroan, BRI dan SMI dikendalikan oleh pemerintah,” tulis manajemen Waskita Karya.
Latar belakang transaksi ini merupakan bentuk refinancing shareholder loan dari SMI selaku pemegang saham TJT terkait pelunasan fasilitas pinjaman eksisting, serta sebagai pembiayaan untuk pembangunan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi Seksi III.
“Dengan adanya transaksi ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan TJT dan akan memperkuat modal kerja pembangunan proyek jalan tol Ciawi-Sukabumi Seksi III.”
Baca Juga
SMI diketahui baru saja mengakuisisi 25% saham PT Waskita Toll Road di PT Trans Jabar Tol. Penandatanganan sales and purchase agreement (SPA) dilakukan di kantor SMI, Gedung Sahid Sudirman Center pada 25 Januari 2024.
Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad mengatakan masuknya perusahaan sebagai pemegang saham TJT bertujuan mempercepat penyelesaian pembangunan jalan tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi), yakni seksi Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 13,7 km.
Selain itu, Edwin menyatakan bahwa akuisisi saham tersebut juga menunjukkan komitmen SMI dan PT Waskita (Persero) Tbk. (WSKT) dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Kami berharap ruas Bocimi ini dapat meningkatkan konektivitas, akses dan penghematan waktu tempuh antara Bogor dan Sukabumi, serta menjadi jalur alternatif dalam mengurai kepadatan jalan arteri,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/1).