Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.837, Dolar AS Ikutan Loyo

Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.837,5 pada perdagangan Jumat (26/1/2024).
Ilustrasi Rupiah. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rencana implementasi redenominasi rupiah. JIBI/Bisnis.com
Ilustrasi Rupiah. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan rencana implementasi redenominasi rupiah. JIBI/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah ke level Rp15.837,5, Jumat (26/1/2024). Adapun dolar AS juga mengalami koreksi.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 11,50 poin atau 0,07% menuju level Rp15.837,5 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS melemah 0,17% menuju posisi 103,36.

Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi. Yuan China, semisal, melemah 0,06%, diikuti won Korea turun 0,04%. Adapun yen Jepang menguat 0,09%, rupee India naik 0,02%, dan peso Filipina menguat 0,14%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, fokus pasar beralih ke data utama PDB kuartal IV/2023 AS yang dirilis pada Kamis (25/1/2024) waktu setempat, yang diperkirakan menunjukkan penurunan pertumbuhan.

"Namun, perekonomian AS juga diperkirakan akan tetap unggul dibandingkan negara-negara maju," tulis Ibrahim dalam riset, Jumat (26/1/2024).

Adapun sebelumnya, produk domestik bruto (PDB) AS meningkat 4,9% pada kuartal III/2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Ibrahim mengatakan, peringatan The Fed, ditambah dengan inflasi yang kuat dan pembacaan pasar tenaga kerja, membuat para pelaku pasar terus melepaskan spekulasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling lambat pada Maret 2024.

Sementara itu di Asia, Bank Rakyat China (PBOC) secara tak terduga memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank-bank lokal, yang diperkirakan akan mengeluarkan hampir US$140 miliar likuiditas ke dalam perekonomian.

PBOC juga melakukan lebih banyak upaya untuk menopang pertumbuhan ekonomi, terutama Beijing berencana untuk mengerahkan lebih banyak stimulus.

Sinyal tersebut membantu pasar China bangkit dari posisi terendah dalam beberapa tahun, setelah melemahnya pertumbuhan ekonomi yang mendorong arus keluar modal besar-besaran dari pasar regional.

Sementara itu dari dalam negeri, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia di kuartal IV/2023 sebesar Rp365,8 triliun, tumbuh 16,2% secara YoY, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 457.895 orang.

Realisasi investasi tersebut terdiri atas Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp184,4 triliun atau 50,4% dari total investasi kuartal IV/2023. Realisasi tersebut naik 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.810—Rp15.880," pungkas Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper