Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa (23/1/2024)

Nilai tukar rupiah diprediksi fluktuatif pada Selasa (23/1/2024) dibayangi turunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve.
Nilai tukar rupiah diprediksi pada Selasa (23/1/2024) dibayangi turunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Bisnis/Himawan L Nugraha
Nilai tukar rupiah diprediksi pada Selasa (23/1/2024) dibayangi turunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah diprediksi bergerak fluktuatif pada Selasa (23/1/2024) seiring dengan turunnya ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi pada perdagangan hari ini Selasa (23/1/2024), mata uang rupiah fluktuatif, tetapi ditutup melemah direntang Rp15.610- Rp15.660 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup melemah 0,14% atau 21 poin ke level Rp15.636 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah 0,02% ke level 103,042.

Sejumlah mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,05%, dolar Hong Kong menguat 0,01%, dolar Taiwan naik 0,19%, won Korea menguat 0,01%, dan rupee India naik 0,07%.

Selain itu, mata uang yang melemah adalah dolar Singapura 0,04%, peso Filipina turun 0,58%, yuan China tergerus 0,03%, ringgit Malaysia melemah 0,26% dan bath Thailand turun 0,28%.

"Faktor penekan rupiah salah satunya CME Fedwatch menunjukkan pasar saat ini memperkirakan adanya peluang lebih besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Maret, dibandingkan dengan ekspektasi awal untuk penurunan suku bunga," paparnya dalam publikasi risett.

Alat ini menunjukkan peluang sebesar 52,9% bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil, naik tajam dari peluang 19% yang terlihat pada minggu lalu. Pasar juga memperkirakan peluang sebesar 46,2% untuk pemotongan sebesar 25 basis poin, turun tajam dari peluang 76,3% yang terlihat pada minggu lalu.

Serangkaian data penting perekonomian AS akan dirilis minggu ini. Data PDB kuartal IV akan dirilis pada hari Kamis, sedangkan data indeks harga PCE – yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed – akan dirilis pada hari Jumat. Kedua data ekonomi tersebut diperkirakan akan menjadi faktor dalam rencana suku bunga The Fed tahun ini.

Dari dalam negeri, pemerintah membidik investasi  senilai Rp77,5 triliun di 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tahun 2024, naik 17,4% dibanding capaian tahun 2023 senilai Rp66 triliun. Sepanjang tahun 2023 lalu, investasi di KEK menyerap 57.005  tenaga kerja  Sementara di 2024 ditargetkan mampu menyerap 38.227 tenaga kerja.

Secara kumulatif sejak 2015 hingga 2023, investasi di KEK telah menyerap investasi sebesar Rp177,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 117.492 orang, dengan jumlah pelaku usaha industri sebanyak 331 perusahaan.

Simak pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini secara live.

15:06 WIB
Rupiah ditutup ke Rp15.637 per dolar AS.

Rupiah ditutup turun tipis 0,5 poin atau 0,00% menjadi Rp15.637 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,25% ke level 103,077.

13:57 WIB
Rupiah coba rebound

Rupiah turun 7 poin atau 0,04% menjadi Rp15.643,5 per dolar AS pada pukul 13.55 WIB.

Indeks dolar AS turun 0,24% ke level 103,086.

12:05 WIB
Rupiah turun 23,5 poin

Pukul 12.00 WIB, rupiah turun 23,5 poin atau 0,15% ke level 15.660 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,12% ke level 103,205.

11:05 WIB
Rupiah tertekan ke Rp15.653

Pukul 11.00 WIB, rupiah turun 17 poin atau 0,11% menjadi Rp15.653,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,09% ke level 103,237.

10:09 WIB
Rupiah turun 33 poin

Pukul 10.05 WIB, rupiah turun 33 poin atau 0,21% menuju Rp15.669,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS terkoreksi 0,02% ke level 103,312.

09:05 WIB
Rupiah dibuka melemah

Rupiah dibuka melemah 19 poin atau 0,12% menjadi Rp15.655,5 per dolar AS.

Indeks dolar AS naik 0,03% ke level 103,362.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper