Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Hari Ini (17/1): Minyak, LNG, Batu Bara Melemah di Tengah Konflik Timur Tengah

Harga energi dunia minyak, LNG dan baru bara melemah meski konflik di Laut Merah antara Houthi dan  Amerika Serikat Cs berkecamuk.
Ilustrasi kapal pengangkut LNG./Istimewa
Ilustrasi kapal pengangkut LNG./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Harga sejumlah komoditas bergerak melemah meski terjadi peningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Kekhawatiran konflik di wilayah utama perdagangan dunia yakni Laut Merah perlahan mereda. Kapal-kapal kini mengubah rutenya dengan melewati jalur alternatif. 

Harga minyak sedikit menurun setelah sesi yang bergejolak karena sentimen risk-off yang lebih luas. Kabar penurunan produksi minyak mentah di Dakota Utara dan risiko Laut Merah sudah semakin terkendali. 

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (16/1/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Februari 2024 melemah -0,62% atau -0,45 poin ke level US$71,95 per barel pada pukul 7.00 WIB. 

Namun, harga minyak Brent kontrak Maret 2024 mengalami penguatan sebesar 0,18% atau 0,14 poin ke posisi US$78,29 per barel pada pukul 5.59 WIB. 

Minyak berjangka WTI telah menurun 0,4% dan berada di sekitar US$72 per barel, dengan menguatnya dolar sehingga membuat komoditas ini lebih mahal bagi pembeli luar negeri. 

Sebelumnya harga mengalami kenaikan karena produksi di cekungan minyak serpih terbesar kedua di Amerika Serikat (AS) dipangkas sebesar 650.000 barel per hari (bph) dan Houthi meningkatkan serangannya. 

Namun, harga berada dalam perdagangan yang terbatas, dengan berayun sekitar US$2 pada Selasa (16/1) sementara para pedagang melihat kontrak berjangka Brent ditutup sedikit lebih tinggi. 

Meskipun serangan ini mendorong Shell Plc untuk menangguhkan semua pengiriman wilayah tersebut, pasokan minyak mentah fisik tetap tidak berpengaruh. CEO Chevron Corp. Mike Wirth mengatakan pada Selasa (16/1) bahwa perusahaan belum melakukan perubahan mendasar pada rute pengiriman. 

Citigroup mengatakan walaupun tidak ada produksi yang hilang di wilayah tersebut, pengalihan secara tidak langsung memperketat pasar dengan memaksa stok minyak di perairan menumpuk. 

"[Namun], ini bukan kasus dasar kami bahwa serangan AS/Inggris terhadap target-target Houthi di Yaman dan masalah-masalah di Laut Merah akan menyebabkan kenaikan harga minyak yang substansial," jelasnya dalam catatannya. 

Harga LNG (gas alam cair)

Harga gas alam berjangka kontrak Februari 2024 melemah -1,93% atau -0,06 poin  ke posisi US$2,84 per juta metrik british thermal unit (MMBtu) pada pukul 7.00 WIB.

Kapal-kapal tanker LNG kini bergabung dengan kapal-kapal yang menempuh rute yang lebih panjang di sekitar Afrika dibandingkan Terusan Suez. Hal ini dilakukan lantaran ada ketegangan di Timur Tengah sehingga rute pelayaran berubah dan menyebabkan industri ini mengalami kekacauan. 

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani di Forum Ekonomi Dunia di Davos, mengatakan bahwa serangan AS dan sekutunya terhadap Houthi akan menimbulkan  risiko eskalasi lebih lanjut dan perluasan lebih lanjut.

"LNG akan terpengaruh. Ada rute-rute alternatif. Rute-rute tersebut kurang efisien,” jelasnya, yang sebelumnya mengatakan bahwa ketegangan tersebut telah mengubah cara pandang terhadap perdagangan internasional. 

Mengutip Reutersperlu juga dicatat bahwa volume LNG yang terpengaruh relatif kecil. Dinamika pasar saat ini cukup fleksibel untuk mengimbangi, tanpa memberikan tekanan kenaikan yang signifikan pada harga spot. 

Adapun, Sebagian besar LNG Qatar dikirimkan ke pembeli di Asia, selaku wilayah pengimpor terbesar. Berdasarkan data analis komoditas Kpler, Asia rata-rata mengambil sekitar 80% volume produsen Timur Tengah. 

Harga batu bara 

Harga batu bara berjangka kontrak Januari 2024 di ICE Newcastle ditutup melemah pada Selasa (16/1) sebesar -0,27% atau -0,35 poin ke posisi 129,50 per metrik ton. Sedangkan kontrak pengiriman Februari 2024 menguat 0,91% atau 1,15 poin ke level 127,40 per metrik ton. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper