Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global diprediksi akan berfluktuasi pada perdagangan akhir pekan hari ini, Jumat (12/1/2023) terimbas penguatan dolar setelah rilis data inflasi AS lebih tinggi dari perkiraan.
Harga emas di pasar spot ditutup turun tipis 0,1% menjadi US$2,024.99 per ons, pada Kamis (11/1/2024), setelah naik sebanyak 0,8% sebelum rilis data tersebut. Sementara emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih rendah pada US$2019,20.
CPI Amerika Serikat dilaporkan tumbuh 3,4% year-on-year (YoY) pada Desember, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan forecast di Trading Central 3,1%. Namun CPI inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan dilaporkan 3,9% sesuai dengan forecast di Trading Central dan lebih rendah dari bulan sebelumnya 4%.
Tim Analis Monex Investindo Futures menyebut, inflasi inti menggambarkan harga produk yang lebih persisten atau sulit naik turun sehingga lebih berpengaruh ketimbang inflasi headline.
Rilis tersebut, kata Monex, mempengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS (The Fed). Saat ini pelaku pasar melihat probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada Maret sebesar 73%, lebih tinggi ketimbang sebelum data dirilis sebesar 64% berdasarkan data dari perangkat FedWatch.
"Artinya pelaku pasar masih optimistis suku bunga bakal dipangkas pada dua bulan lagi yang bisa menjadi sentimen positif bagi harga emas pada perdagangan sesi Asia hari ini," papar Monex dalam riset.
Baca Juga
Sementara itu, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan kemungkinan terlalu dini bagi bank sentral untuk memangkas suku bunga pada bulan Maret nanti, adapun Ketua Fed Richmond Tom Barkin mengatakan kenaikan inflasi terlalu terfokus pada barang.
"Kami sedikit lebih maju," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar Blue Line Futures sebagaimana dikutip Reuters.
Dia menambahkan bahwa komentar hawkish menimbulkan pertanyaan mengenai waktu dan jumlah penurunan suku bunga yang diantisipasi pasar tahun ini.
“Ada banyak hype di balik bitcoin, sehingga orang cenderung berpindah dari kelas aset yang berbeda dan itu juga mungkin menjadi penyebab penjualan pada tingkat tertentu,” tambah Streible.
Sementara itu, Indeks dolar (.DXY) memperpanjang kenaikan setelah data menunjukkan harga konsumen AS naik lebih dari perkiraan pada bulan Desember, yang dapat menunda penurunan suku bunga AS yang sangat diantisipasi pada bulan Maret.
Perhatian akan beralih ke indeks harga produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
“Emas enggan turun dan (pasar) berharap PPI akan menunjukkan hasil yang lebih lemah besok,” kata Tai Wong, analis logam independen yang berbasis di New York.
Harga emas menguat 0,50% atau 10,15 poin ke US$2.039,06 per troy ounce pada 15.45 WIB.
Harga emas Comex kontrak Februari 2024 juga naik 1,19% atau 24,10 poin ke US$2.043,30 per troy ounce.
Harga emas spot masih nyaman di zona hijau dengan menguat 0,29% atau 5,96 poin ke US$2.034,87 per troy ounce pada 12.12 WIB.
Harga emas Comex kontrak Februari 2024 juga naik 0,98% atau 19,70 poin ke US$2.038,90 per troy ounce.
Harga emas spot menguat 0,28% atau 5,63 poin ke US$2.034,54 per troy ounce pada 09.50 WIB.
Harga emas Comex kontrak Februari 2024 juga naik 0,94% atau 19,00 poin ke US$2.038,20 per troy ounce.