Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Sekuritas meyakini saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) ke level Rp125 per saham pada 2024.
Tim riset Mandiri Sekuritas yang meliputi Adrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono mengungkapkan langkah membagi unit bisnis e-commerce dan logistik ke Tiktok akan memungkinkan GOTO untuk merealokasi dana tunai sebesar Rp25,2 triliun ke unit on demand service (ODS) yang lebih menguntungkan dan bisnis fintech yang kurang terpenetrasi.
“Oleh karena itu, kami memperkirakan peningkatan pertumbuhan GTV yang lebih kuat untuk ODS dan fintech dibandingkan dengan perkiraan pertumbuhan 2024/2025 kami sebesar 8,0%/8,0% untuk ODS dan 17,0%/18,0% untuk fintech,” ungkapnya, Kamis (11/1/2024).
Mereka berpendapat kerja sama dengan TikTok pada akhirnya akan menciptakan nilai bagi GOTO mengingat kepemilikan sahamnya yang non-dilutif dan aliran pendapatan bersama. Hal itu mengurangi risiko penurunan kinerja di masa depan.
Pasalnya, pengurangan belanja modal untuk unit bisnis ecommerce dan logistik dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis ODS dan fintech GOTO. Sebagaimana diketahui e-commerce memiliki pembagian pangsa pasar yang terfragmentasi, penetrasi yang rendah, dan biaya modal yang tinggi.
“Menurut kami pembelanjaan TikTok Shop sebesar US$1,5 miliar dapat dihabiskan dalam waktu kurang dari 2-3 tahun,” ungkap tim.
Baca Juga
Kesepakatan non-dilutif saham GOTO akan menjadi berharga setelah suntikan dana bersih TikTok sebesar US$1,5 miliar habis, sehingga memerlukan tambahan modal tambahan yang tidak akan bersifat dilutif terhadap GOTO.
Mereka memperkirakan dana US$1,5 miliar dapat dibelanjakan dalam waktu kurang dari 2-3 tahun, dengan mempertimbangkan penguatan pangsa pasar e-commerce, lalu sikap defensif pelaku e-commerce pasca masuknya kembali TikTok Shop dan biaya modal tetap lebih tinggi dibandingkan tingkat tahun 2010-2021, sehingga membatasi opsi penggalangan dana.
Ekosistem TikTok memperbesar potensi peningkatan monetisasi silang GOTO. “Kami menyesuaikan target harga GOTO menjadi Rp125 karena kami menerapkan model nilai wajar SOTP pasca-kesepakatan yang baru, dengan target bullish tertinggi di Rp142 dan bearish di Rp104,” sebut tim.
Adapun Mandiri Sekuritas belum memperbarui dekonsolidasi Tokopedia dari perkiraan laba dan rugi, neraca, dan arus kas GOTO, sambil menunggu rincian lebih lanjut dari perusahaan mengenai pembagian biaya dan biaya penurunan nilai goodwill non-tunai.
Untuk bisnis ODS, Mandiri Sekuritas memperkirakan EV/Revenue pada kisarab 3,5 kali dengan scenario terbaik dan terburuk ada pada posisi 4,0 kali/3,0 kali. Hal ini lebih tinggi dibandingkan dengan EV/Penjualan Grab tahun 2024/2025 saat ini sebesar 3,2 kali/2,7 kali.
Lalu untuk layanan Fintech 4,5 kali untuk EV/Penjualan dengan tambahan Rp117 miliar peningkatan pendapatan dari ekosistem TikTok Shop dengan asumsi penetrasi BNPL 5,0%. Adaapun pangsa pasar GoTo Financial sebesar 50% dengan biaya 3,5%.
Pada 2024, Mandiri Sekuritas mengestimasikan GOTO bisa meraup pendapatan sebesar Rp19 triliun naik dari posisi tahun lalu sebesar Rp14 triliun.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.