Bisnis.com, JAKARTA — Garibaldi Thohir atau Boy Thohir dan para konglomerat pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) seperti Edwin Soeryadjaya, TP rachmat, dan Arini Subianto akan mendapat cuan dari dividen interim besok, Jumat (12/1/2024).
Adaro membagikan dividen interim US$400 juta berdasarkan Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 14 Desember 2023. Dividen ADRO berasal dari laba bersih perseroan pada periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023.
ADRO membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 karena penurunan harga batu bara global. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, turun 35,96%.
Adaro menetapkan kurs dividen Rp15.439 per dolar AS sehingga total dividen interim US$400 juta yang diberikan kepada pemegang saham setara dengan Rp6,17 triliun. Dividen Adaro dibagikan untuk pemegang 30.881.205.900 (30,88 miliar) lembar saham atau sebesar Rp199,98 per saham
Adaro menjadwalkan cum dividen pada 28 Desember 22023. Investor yang ingin mendapatkan dividen ADRO mesti terdaftar paling lambat saat tanggal cum date dividennya. Pembagian dividen interim dijadwalkan pada tanggal 12 Januari 2024.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO, menjadi pemegang saham individu tersebesar emiten batu bara tersebut. Per November 2023, Garibaldi atau akrab disapa Boy Thohir tersebut memegang 1.976.632.710 (1,97 miliar) atau 6,18% sehingga diperkirakan mendapatkan dividen ADRO senilai Rp395,16 miliar.
Baca Juga
Edwin Soeryadjaya, Presiden Komisaris ADRO, memegang 3,288% atau 1.051.738.544 (1,05 miliar) saham ADRO. Bila kepemilikannya masih sama, maka Edwin akan menerima dividen Adaro Rp210,17 miliar.
Theodore Permadi Rachmat atau TP Rachmat, Wakil Presiden Komisaris ADRO, memegang 812.988.610 (812,98 juta) atau 2,542% saham ADRO. Bos Grup Triputra tersebut diperkirakan akan menerima dividen Adaro Rp162,58 miliar.
Terakhir, Arini Saraswaty Subianto, Komisaris ADRO, memiliki 79.975.750 atau 0,25% saham ADRO. Salah satu wanita terkaya di Indonsia tersebut berpotensi mendapatkan dividen ADRO Rp15,99 miliar.
Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan ADRO, menyampaikan kurs konversi yang digunakan untuk pembagian dividen tunai interim berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 2 Januari 2024, yaitu senilai Rp15.439 per dolar AS.
Dengan demikian jumlah keseluruhan dividen tunai interim yang akan dibagikan Adaro dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp6.175.623.555.882 (Rp6,17 triliun).
ADRO merupakan emiten batu bara yang dikenal royal dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham. Catatan itu membuat mereka masih bertahan sebagai salah satu penghuni IDX High Dividend 20.
Pada tahun buku 2022, Adaro membagikan dividen senilai US$1 miliar atau setara 40,11% dari laba tahun berjalan tersebut. Sebanyak US$500 juta dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta dibayarkan sebagai dividen tunai final pada 6 Juni 2023.
Sebagai informasi, apabila dilihat dalam lima tahun ke belakang, dividen payout ratio ini merupakan payout ratio terkecil yang diberikan ADRO. Dividen payout ratio terbesar diberikan ADRO untuk tahun buku 2020 sebesar 99,92%.
Namun, secara nilai dividen, nilai dividen ini merupakan nilai dividen terbesar ADRO sepanjang masa, yakni dengan total US$1 miliar.
Sebelumnya, secara nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO adalah pada tahun 2021 yang sebesar US$650 juta. Pada tahun tersebut, dividend payout ratio ADRO mencapai 69,63%.
Secara berturut-turut, sejak 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen masing-masing senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta.