Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Tipis Jelang Rilis Data Gaji AS, Paladium Anjlok

Peningkatan pasar emas membutuhkan dorongan baru untuk memulai reli harga.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas cenderung menguat tipis pada akhir perdagangan Kamis (4/1/2024) waktu setempat setelah mengalami penurunan selama empat sesi lantaran investor bersiap untuk data penggajian tenaga kerja Amerika Serikat. Adapun harga paladium tergelincir karena prospek permintaan jangka panjang yang suram.

Harga emas di pasar spot naik tipis 0,2% menjadi US$2.044,39 per troy ounce pada akhir perdagangan Kamis, sehari setelah mencapai level terendah sejak 21 Desember 2023. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4%, pada level US$2.050,00.

“Peningkatan pasar emas membutuhkan dorongan baru untuk memulai reli harga. [Tetapi] jika data ketenagakerjaan lebih kuat, hal itu akan memberikan tekanan pada harga dan mungkin mengurangi ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga The Fed,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Laporan penggajian atau nonfarm payrolls AS akan dirilis pada Jumat waktu setempat. 

Data pada Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu dan perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan ekonom pada Desember 2023. Data tersebut menunjukkan kekuatan yang menguat secara terus-menerus di pasar tenaga kerja.

Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%, menurut alat CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dirilis pada Rabu, mengungkapkan semakin besarnya keyakinan di kalangan pejabat bahwa inflasi terkendali dan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang terlalu ketat menimbulkan ancaman terhadap perekonomian.

“Dengan The Fed menerapkan beberapa penurunan suku bunga pada 2024, hal ini akan menarik kembali investor keuangan melalui ETF dan membatasi permintaan serta mengangkat harga emas menjadi US$2.250 per ounce pada akhir tahun ini,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Logm mulia lain seperti perak naik 0,2% menjadi US$23,00 per ounce, setelah mencapai level terendah tiga minggu sebelumnya, sementara platinum turun 1,7%, menjadi di level terendah dua minggu US$954,28.

Paladium turun sekitar 3% menjadi $1,035.49, memperpanjang penurunan beruntunnya untuk sesi kedelapan karena kekhawatiran bahwa semakin populernya kendaraan listrik akan menghancurkan permintaan jangka panjang. Faktor ini menghapus beberapa kenaikan di bulan Desember setelah perluasan sanksi Inggris terhadap logam asal Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper