Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa indeks sektoral saham mengalami pelemahan selama tahun 2023 seperti sektor teknologi, energi, hingga industri. Lalu, apakah sektor-sektor tersebut mampu membalikkan posisi di tahun ini?
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Andi mengatakan tahun lalu memang terjadi outflow pada saham-saham yang masuk dalam kategori cyclical atau sensitif terhadap kondisi ekonomi.
Hal tersebut akibat adanya pengetatan kebijakan moneter bank sentral dengan kenaikan suku bunga acuan dan normalisasi harga untuk komoditas global.
"Tetapi untuk 2024, kami berpandangan saham berkategori cyclical ini akan berpotensi menguat dibandingkan tahun sebelumnya," kata Oktavianus, Kamis (4/1/2024).
Dia menjelaskan, terdapat pendorong dari kondisi tahun 2023. Pendorong tersebut seperti sikap para bank sentral termasuk Bank Indonesia yang diperkirakan akan lebih dovish dibanding tahun 2023. Hal ini karena inflasi yang sudah mulai terkendali.
Walau demikian, Oktavianus menilai terdapat beberapa sentimen yang akan menghambat rotasi sektor tersebut. sentimen pertama adalah suku bunga.
Baca Juga
Meski terjadi pemangkasan suku bunga, Oktavianus mengkhawatirkan suku bunga akan tetap berada di level tinggi untuk waktu yang panjang.
Sentimen kedua adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global, termasuk China yang diperkirakan IMF tumbuh 4,6% atau lebih rendah dari tahun sebelumnya. China sendiri merupakan mitra dagang Indonesia terbesar secara value di tahun 2023.
Selanjutnya adalah pertumbuhan harga komoditas yang cenderung moderat, dikarenakan kekhawatiran melemahnya pertumbuhan ekonomi global.
Sebagai informasi, beberapa indeks sektoral saham IHSG tercatat melemah selama 2023. Indeks sektoral tersebut adalah indeks sektoral energi yang turun 7,84% sepanjang tahun, dan industrial yang turun 6,86% selama 2023.
Lalu consumer cyclicals yang melemah 3,46% pada 2023, health care yang turun 12,07%, dan transportation dan logistic yang melemah 3,64% selama 2023. Adapun pelemahan indeks sektoral terbesar dialami oleh indeks sektoral teknologi yang turun 12,07% pada 2023.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.