Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Entitas Pertamina (TUGU) Diam-Diam Reli, Apa Sebabnya?

Saham entitas milik Pertamina, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) kerap mengalami penguatan ditopang sejumlah target manajemen.
Pandu Gumilar,Rika Anggraeni
Pandu Gumilar & Rika Anggraeni - Bisnis.com
Rabu, 3 Januari 2024 | 11:12
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Saham entitas milik Pertamina, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) kerap mengalami penguatan ditopang sejumlah target manajemen.

Pada perdagangan perdana kemarin, Selasa (2/1/2024), saham TUGU naik 3,43% ke posisi Rp1.055. Adapun pada perdagangan hari ini, Rabu (3/1/2024), saham asuransi tersebut masih melanjutkan reli ke Rp1.075 atau naik 1,9%.

Volume transaksi hari ini terpantau sebesar 2,6 juta saham atau setara Rp2,81 miliar. Sebagai pembanding,  saham Asuransi Multi Artha Guna (AMAG) kemarin hanya naik 0,69% dan 1,37% pada hari ini.

Penguatan saham TUGU sejalan dengan proyeksi kinerja oleh Manajemen pada tahun ini. Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat menyebut bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan laba sebanyak 5%.

“Untuk target laba operasi atau di luar hasil lain-lain atau beban lain-lain, kami targetkan [tumbuh] 5%,” kata Tatang dalam Public Expose Virtual, Senin (11/12/2023).

Selain laba, Tugu Insurance juga telah menargetkan premi tumbuh pada 2024. Pertumbuhan tersebut dicanangkan naik 8% dibandingkan dengan proyeksi 31 Desember 2023.

Adapun pasar captive berkontribusi sebanyak 35%, sementara non captive mencapai 65%. Tatang mengatakan dengan tetap mengoptimalkan produksi premi dari bisnis captive, Tugu Insurance juga terus meningkatkan kinerja dengan melakukan penetrasi ke pasar bisnis non-captive.

“Kami berharap walaupun target pertumbuhan baik premi maupun laba yakni 5% dan 8% sebagaimana pencapaian tahun 2023, kami berharap nanti pencapaiannya lebih dari target yang ditetapkan,” tandas Tatang.

Manajemen TUGU berencana untuk memperkuat strategi digital guna memperkuat bisnis ritel tahun ini. Sementara itu, Tim riset Kiwoom Sekuritas mengatakan transformasi digital berpeluang mempertebal pangsa pasar di segmen ritel.

“Sejak IPO pada tahun 2018, pangsa bisnis ritel TUGU meningkat signifikan dari 5,8% menjadi 9,3% pada tahun lalu. Hal ini disumbang oleh bisnis kendaraan bermotor (MV) sebagai mesin pertumbuhan,” tulis tim riset.

Oleh sebab itu mereka memprediksikan pada 2025, segmen bisnis ritel akan menyumbang setidaknya 12% dari total GWP dengan pertumbuhan CAGR 27% antara 2020-2025. Mereka juga berharap transformasi digital meningkatkan efisiensi operasional TUGU.

Kiwoom Sekuritas merekomendasikan beli saham TUGU dengan target harga Rp 2.100 per saham. Pasalnya platform penjualan untuk melayani pasar kendaraan bermotor Indonesia dapat meningkatkan akuisisi pelanggan dan memberikan biaya layanan yang lebih rendah dibandingkan dengan hanya bergantung pada skema model agensi.

------------------

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper