Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro (ADRO) Tetapkan Kurs Dividen Rp15.439, Total Rp6,17 Triliun

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menetapkan kurs dividen Rp15.439 per dolar AS sehingga total dividen interim US$400 juta setara dengan Rp6,17 triliun.
Annisa Kurniasari Saumi, Hafiyyan
Rabu, 3 Januari 2024 | 12:35
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), di kediamannya di Jakarta, Indonesia. - Bloomberg/Muhammad Fadli

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menetapkan kurs dividen Rp15.439 per dolar AS sehingga total dividen interim US$400 juta yang diberikan kepada pemegang saham setara dengan Rp6,17 triliun.

Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan ADRO menyampaikan kurs konversi yang digunakan untuk pembagian dividen tunai interim tersebut ditentukan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 2 Januari 2024, yaitu senilai Rp15.439 per dolar AS.

Dengan demikian jumlah keseluruhan dividen tunai interim yang akan dibagikan Adaro dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp6.175.623.555.882 (Rp6,17 triliun).

"Dividen Adaro dibagikan untuk pemegang 30.881.205.900 (30,88 miliar) lembar saham atau sebesar Rp199,98 per saham," paparnya dalam keterbukaan informasi, Selasa (2/12/2023).

Adaro menjadwalkan cum dividen pada Kamis (28/12/2023). Investor yang ingin mendapatkan dividen ADRO mesti terdaftar paling lambat saat tanggal cum date dividennya.

Sementara itu, pembagian dividen interim dijadwalkan pada tanggal 12 Januari 2024.

Sebagai informasi, emiten batu bara yang dinakhodai konglomerat Garibaldi Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) berencana membagikan dividen interim tahun buku 2023 senilai US$400 juta.

Adaro membagikan dividen berdasarkan Keputusan Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 14 Desember 2023. Dividen ADRO berasal dari laba bersih perseroan pada periode 9 bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023.

ADRO membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 karena penurunan harga batu bara global. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, turun 35,96%.

Sebelumnya, PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menimbang rencana pembagian dividen pada tahun buku 2023 setelah tahun sebelumnya mencatatkan rekor tertinggi.

Danuta Komar, Investor Relation Adaro Energy Indonesia, menyampaikan Adaro tentunya mempertimbangkan pembagian dividen setiap tahunnya, baik dividen interim maupun dividen final setelah tutup tahun buku. Namun, Adaro tidak mempunyai target tertentu terkait besaran dividen.

"Secara historis, setidaknya Adaro membagikan 40% dari laba sebagai dividen, tetapi kami tidak punya guidance pasti [terkait besaran dividen]. Untuk dividen interim belum ada keputusan. Kami juga mempertimbangkan kebutuhan belanja modal ke depan," ujarnya dalam Public Expose Live 2023, Selasa (28/11/2023).

Pada 2023, Adaro mengalolasikan belanja modal (capex) US$400 juta-US$600 juta, dan per September 2023 sudah teralisasi US$473 juta. Jumlahnya meningkat dibandingkan dengan realisasi US$424 pada setahun penuh 2022, karena saat ini Grup Adaro sedang mengembangkan smelter aluminium.

Smelter aluminium di Kalimantan Utara memerlukan investasi hingga US$2 miliar untuk pengembangan tahap pertama 500.000 ton per tahun yang diharapkan dapat beroperasi komersial mulai 2025.

ADRO membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 15,76% menjadi US$4,98 miliar atau setara Rp77,14 triliun (kurs jisdor Rp15.487) sepanjang periode sembilan bulan 2023 karena penurunan harga batu bara global. Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar US$1,21 miliar atau setara Rp18,87 triliun, turun 35,96%.

ADRO merupakan emiten batu bara yang dikenal royal dalam membagikan dividen kepada para pemegang saham. Catatan itu membuat mereka masih bertahan sebagai salah satu penghuni IDX High Dividend 20.

Pada tahun buku 2022, Adaro membagikan dividen senilai US$1 miliar atau setara 40,11% dari laba tahun berjalan tersebut. Sebanyak US$500 juta dibayarkan ADRO pada 13 Januari 2023 sebagai dividen tunai interim, sementara sisanya sebesar US$500 juta dibayarkan sebagai dividen tunai final pada 6 Juni 2023.

Sebagai informasi, apabila dilihat dalam lima tahun ke belakang, dividen payout ratio ini merupakan payout ratio terkecil yang diberikan ADRO. Dividen payout ratio terbesar diberikan ADRO untuk tahun buku 2020 sebesar 99,92%. 

Namun, secara nilai dividen, nilai dividen ini merupakan nilai dividen terbesar ADRO sepanjang masa, yakni dengan total US$1 miliar.

Sebelumnya, secara nilai, dividen terbesar yang dibagikan ADRO adalah pada tahun 2021 yang sebesar US$650 juta. Pada tahun tersebut, dividend payout ratio ADRO mencapai 69,63%. 

Secara berturut-turut, sejak 2016 hingga 2021 ADRO membagikan dividen masing-masing senilai US$101 juta, US$250,13 juta, US$200,23 juta, US$146,81 juta, dan US$650 juta.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper