Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan sinyal dapat membuka kode broker setelah melakukan survei ke Anggota Bursa (AB) mengenai hal ini. Analis dan pengamat melihat pembukaan kode broker ini dapat berdampak ke transaksi di pasar modal.
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menuturkan dirinya pernah melakukan focus group discussion (FGD) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai hal ini. Menurutnya, OJK tidak akan membuka kode broker ini dalam waktu dekat.
"OJK tidak akan membukanya dalam waktu dekat, tetapi hanya mempercepat pembukaan yang tadinya di sore hari, menjadi saat break untuk sesi I perdagangan," kata Budi dihubungi, Senin (1/1/2024).
Selain dibuka saat jeda di sesi I, menurut Budi kode broker ini akan dibuka juga di akhir perdagangan sesi II seperti yang terjadi saat ini.
Adapun Budi melihat pembukaan kode broker ini tidak serta merta akan meningkatkan volume dan nilai transaksi di BEI.
"Kenaikan volume tidak akan signifikan dalam waktu pendek," ucapnya.
Baca Juga
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta berpendapat pembukaan kode broker ini dapat meningkatkan volume dan nilai transaksi di Bursa nantinya.
"Pembukaan kode broker ini dapat meningkatkan volume dan nilai transaksi di Bursa," tutur Nafan.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan sampai saat ini hasil survey mengenai pembukaan kode broker terhadap AB belum berada di tangan BEI. Hanya saja, kata dia, hasil survey tersebut pasti akan sama.
"Hasilnya pasti sama. Investor retail akan berharap [kode broker] tetap dibuka. Asing pasti berharap itu ditutup," kata Irvan.
BEI mempertimbangkan pembukaan kode broker dengan data yang kemungkinan besar tidak akan real time. Sama seperti yang dikatakan Budi, menurut Irvan BEI tengah mengkaji untuk membuka kode broker tidak secara real time, melainkan di akhir sesi perdagangan.
"Kemungkinan besar tidak akan real time, tidak kayak dulu lagi," tuturnya.