Bisnis.com, JAKARTA — Emiten bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) hingga PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan kinerja harga saham yang moncer sepanjang 2023. Bagaimana proyeksi reli saham bank-bank big caps ini pada 2024?
Berdasarkan data RTI Business, harga saham BBCA naik 9,94% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) dan ditutup pada level Rp9.400 pada perdagangan bursa akhir 2023, Jumat (29/12/2023). Harga saham BMRI pun naik 21,91% ytd dan terparkir di level Rp6.050 pada akhir 2023.
Kemudian, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) naik 15,89% ytd dan ditutup di level Rp5.725. Sementara, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.(BBNI) mencatatkan kinerja harga saham yang naik 16,53% ytd ditutup di level Rp5.375.
Mengacu riset terbaru Ciptadana Sekuritas, deretan bank jumbo itu pun mempunyai prospek kinerja cerah pada 2024 dengan sejumlah catatan. BBRI misalnya dinilai akan menerima manfaat dari proyeksi penurunan suku bunga acuan pada 2024.
BMRI akan terdorong oleh kinerja anak usahanya. "Sementara BBCA diperkirakan akan berada pada jalur yang tepat untuk meraih pertumbuhan pinjaman yang agresif mengingat ruang likuiditas yang sangat besar," kata Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam riset terbarunya dikutip Bisnis pada Senin (1/1/2023).
Lalu, BBNI dinilai akan membuka ruang untuk rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi. "BBNI juga memiliki valuasi yang paling menarik di antara bank-bank besar," kata Erni.
Baca Juga
Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli terhadap BBCA dengan target harga di level Rp10.300 per saham. Lalu, BBRI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp6.250 per saham.
BMRI direkomendasikan buy dengan target harga Rp6.550 per saham. Sementara, BBNI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp5.825.
Adapun, berdasarkan riset dari BRI Danareksa Sekuritas, bank-bank jumbo akan mengalami pelambatan sementara pertumbuhan pendapatan pada 2024. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang lebih lambat, sejalan dengan tren yang terjadi pada tahun politik atau Pemilu 2024.
Namun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM), cost to income ratio (CIR), dan cost of credit (CoC) bank akan tetap terkendali, serta kualitas aset yang sehat.
"Kami yakin empat bank besar akan tetap memiliki posisi yang baik di pasar," tulis Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan bank jumbo seperti BBCA dan BMRI masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued.
"Prospek pada 2024 juga bagus karena secara historis kalau kita lihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan," ujar Arjun.