Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham milik Prajogo Pangestu mampu menyetrum Index ESG Leaders yang berisikan emiten berbasis EBT. Penguatan indeks ESG bahkan melampaui IHSG.
Index ESG Leaders atau IDXESGL terpantau menguat 11% sepanjang 2023 ke posisi 155,71. Kinerja IDXESGL lebih tinggi dibandingkan indeks komposit yang hanya menguat 6,16% ytd. Penguatan IDXESGL ditopang sejumlah saham Prajogo Pangestu dan saham Bank yang memiliki bobot cukup besar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan terakhir 2023 IDXESGL memang membukukan penurunan kinerja sebesar 1.54%. Dari 30 konstituen, sebanyak 19 saham naik, 9 saham turun dan 2 saham stagnan.
Meski ditutup merah, secara akumulasi indeks masih membukukan peningkatan kinerja 11% ytd, atau dalam perdagangan sepekan telah naik 7,24%.
Jika dilihat dari 30 konstituen, secara year to date beberapa saham menunjukkan lonjakan kinerja yang ciamik. Secara akumulasi, dari 30 konstituen terdapat 16 saham naik dan 14 saham turun secara year to date, dengan catatan terdapat evaluasi minor yang berlaku sejak 20 Desember 2023 hingga 19 Maret 2024 mendatang.
Penguatan indeks dipimpin oleh duet saham Prajogo Pangestu yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan penguatan masing-masing hingga 104,28% dan 76,16%. Keduanya memiliki bobot yang besar terhadap kinerja indeks, TPIA sebesar 12,18% dan BRPT sebesar 2,43%.
Baca Juga
Kemudian saham lain yang ikut mendongkrak kinerja indeks adalah PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) yang berhasil melambung sebesar 63,42% secara ytd. Bobotnya terhadap indeks ESG Leader tercatat sebesar 2,91%. Penguatan juga disumbang oleh saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) dengan kenaikan hingga 45,16% ytd, meski bobotnya pada indeks di bawah 1%.
Selanjutnya saham PT Citra Development Tbk. (CTRA) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) dengan penguatan masing-masing sebesar 24,47% dan 23,88% ytd. Bobot masing-masing saham yaitu CTRA sebesar 1,61% dan MAPI sebanyak 1,79%.
Sedangkan untuk saham dengan bobot besar seperti BBRI, BBCA, dan TLKM masing-masing mencatatkan kenaikan harga sebesar 15,89%, 9,94% dan 5,33%. Saham lain yang menguat adalah BMRI, BSDE, BBNI, BFIN, ERRA, AKRA dan ASSA.
Sementara itu penghuni indeks yang turun paling dalam adalah PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) yang anjlok hingga 47,84% ytd. MNCN memiliki bobot indeks sebesar 0,68%. Pelemahan disusul saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang anjlok 42,72% serta memiliki bobot sebesar 2,42% terhadap indeks.
Kemudian saham PT RMK Energy Tbk. (RMKE) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) yang masing-masing turun sebesar 36,70% dan 30,46%. Adapun bobot masing-masing konstituen adalah RMK sebesar 0,04% dan SIDO sebesar 0,61%.
Saham dengan bobot besar yang melemah adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan bobot 8,41% melemah sebesar 5,49% secara year to date.
Saham lain yang melemah adalah UNVR, TOWR, TBIG, SCMA, PWON, MPMX, MIKA, BUKA, dan BMTR.
Di sisi lain, IHSG berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 6,16% sepanjang tahun ke posisi 7.272,79 dibandingkan posisi 2 Januari 2023 di level 6.850,98.
BEI mencatat, terdapat rekor baru dari sisi kapitalisasi pasar tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai angka Rp11.762 triliun per 28 Desember 2023. Rekor baru lain juga tercatat dari sisi volume transaksi harian tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023.
Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) tercatat berada pada posisi Rp10,75 triliun, diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19,8 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1,2 juta kali.
---------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.