Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini Cum Dividen BUMN BRI (BBRI) Rp12,73 Triliun

BRI (BBRI) menetapkan cum dividen dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp84 per saham atau Rp12,73 triliun pada hari ini.
Annisa Kurniasari Saumi, Fahmi Ahmad Burhan
Jumat, 29 Desember 2023 | 06:46
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso. BRI (BBRI) menetapkan cum dividen dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp84 per saham atau Rp12,73 triliun pada hari ini. / Dok. BRI
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso. BRI (BBRI) menetapkan cum dividen dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp84 per saham atau Rp12,73 triliun pada hari ini. / Dok. BRI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menetapkan cum dividen dari dividen interim tahun buku 2023 sebesar Rp84 per saham atau Rp12,73 triliun pada hari ini, Jumat (29/12/2023).

Cum date (cumulative date) atau tanggal cum dividen adalah tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan.

Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen adalah hari pertama di mana pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu perusahaan. Biasanya, tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.

Dengan dividen Rp84 per saham, total dividen interim BBRI pada tahun ini mencapai Rp12,73 triliun. Angka tersebut mengacu pada jumlah saham yang beredar di pasar sebanyak 151,55 miliar lembar.

Nilai tebaran dividen interim BBRI pada tahun buku 2023 mengalami kenaikan 47,5% jika dibandingkan dengan tebaran nilai tebaran dividen interim BBRI pada tahun buku 2022.

Pada akhir tahun 2022, BBRI mengumumkan tebaran dividen interim tahun buku 2022 sebesar Rp8,63 triliun. Dengan membagi jumlah saham yang beredar saat itu, dividen interim BBRI 2022 menjadi Rp57 per lembar saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi, BBRI akan menebar dividen interim pada awal Januari 2024.

“Dividen Interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan dan/atau pemilik saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 3 Januari 2024 [recording date],” tulis Manajemen BRI pada Selasa (19/12/2023).

Berikut jadwal tebaran dividen interim BBRI

1. Pengumuman Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Interim : 19 Desember 2023

2. Akhir Periode Perdagangan Saham dengan Hak Dividen Interim (cum Dividen):

- Pasar Reguler dan Negosiasi : 29 Desember 2023

- Pasar Tunai : 3 Januari 2024

3. Awal Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen Interim (ex Dividen):

- Pasar Reguler dan Negosiasi : 02 Januari 2024

- Pasar Tunai : 04 Januari 2024

4. Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen Interim (recording date) : 03 Januari 2024

5. Pembayaran Dividen Interim : 18 Januari 2024

BRI menebar dividen interim mengacu data keuangan per September 2023. Tercatat, BRI telah meraup laba bersih yang distribusikan ke pengendali sebesar Rp43,99 triliun pada kuartal III/2023, naik 12,36% secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan laba BRI pada sembilan bulan tahun ini terdorong sejumlah faktor.

“Kontributor pertama BRI Group adalah kemampuan kredit yang tumbuh dobel digit, penghimpunan DPK [dana pihak ketiga] dan CASA [current account saving account] tumbuh dobel digit diiringi kualias kredit yang baik serta fee based income yang meningkat,” ujarnya dalam paparan kinerja kuartal III, beberapa waktu lalu.

Sementara itu, analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda menuturkan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan investor ketika akan membeli saham-saham emiten pembagi dividen, seperti besaran dividend yield dan kinerja keuangan.  

"Investor perlu melihat kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan, termasuk pendapatan, laba bersih, dan arus kas," kata Vicky saat dihubungi Bisnis.

Vicky melanjutkan, perusahaan dengan kinerja keuangan yang baik, akan cenderung memiliki kemampuan untuk membayar dividen secara rutin dan stabil. 

Selain itu, kata dia, investor juga perlu melihat stabilitas perusahaan dari segi operasional, keuangan, dan manajemen. 

"Investor juga perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi saham, termasuk risiko fluktuasi harga, risiko likuiditas, dan risiko industri," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper