Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop IPO Jumbo 2023: Momentum Boy Thohir, Panigoro, hingga Prajogo

Emiten konglomerat milik Boy Thohir (MBMA), Arifin Panigoro (AMMN), hingga Prajogo Pangestu (BREN) masuk dalam daftar IPO jumbo 2023.
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).
Jajaran direksi PT Amman Mineral International Tbk. (AMMN) dalam pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/7/2023).

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 10 emiten tercatat menghimpun dana paling jumbo pada penawaran umum perdana atau IPO saham sepanjang 2023. Dari deretan emiten IPO jumbo tersebut, ada nama-nama konglomerat seperti Boy Thohir (MBMA), Arifin Panigoro (AMMN), hingga Prajogo Pangestu (BREN).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sepanjang 2023 ada sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana yang dihimpun sebesar Rp54,14 triliun. Jumlah itu melesat signifikan dibandingkan tahun 2022 yang sebanyak 59 emiten dengan dana yang dihimpun Rp33,06 triliun.

Tim riset Deloitte mencatat Indonesia merupakan negara dengan perolehan dana IPO terbesar di Asia Tenggara sepanjang 2023. Hal itu didukung dari melantainya beberapa emiten besar dengan sektor terintegrasi seperti pertambangan nikel, operator pembangkit listrik tenaga panas bumi, hingga perusahaan kendaraan listrik.

Disruptive Events Advisory Leader Deloitte Indonesia, Imelda Orbito mengatakan, pencapaian ini menegaskan daya tarik Indonesia di mata investor, didukung oleh kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas politik dan makroekonomi. Indonesia telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pasar IPO di Asia Tenggara.

"Banyaknya IPO yang berasal dari sektor energi terbarukan dan logam mineral mengisyaratkan potensi tahun 2023 menjadi tahun yang menonjol bagi Bursa Efek Indonesia," ujarnya dikutip Selasa, (26/12/2023).

Emiten yang menghimpun dana paling jumbo tahun 2023 yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) milik Arifin Panigoro. AMMN perdana melantai di BEI pada 7 Juli 2023 dengan melepas sebanyak 6,33 miliar saham. Alhasil, dana yang dihimpun tembus Rp10,73 triliun.

Sejak IPO, emiten tambang emas tersebut menorehkan kinerja saham yang melesat 290,85% dari harga IPO Rp1.695 per saham ke level Rp6.625 per saham per Jumat, (22/12/2023). Adapun saham AMMN juga termasuk saham big cap dengan kapitalisasi pasar Rp480,43 triliun.

Selanjutnya, ada PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) atau Harita Nickel milik taipan Lim Hariyanto yang menggalang dana IPO sebesar Rp10 triliun. Harita Nickel melepas 12,67% kepemilikan sahamnya atau setara 8 miliar saham kepada publik.

Emiten yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel itu tercatat di Bursa pada 12 April 2023. Namun, sejak IPO di harga Rp1.250 per saham, kinerja saham NCKL turun 20% ke posisi Rp1.000 per saham.

Berikutnya, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) juga mencatatkan dana IPO jumbo sebesar Rp9,06 triliun usai melantai di BEI pada 24 Februari 2023. Kinerja saham PGEO pun naik 36% dari harga IPO Rp875 per saham ke level Rp1.190 per 22 Desember 2023.

Emiten nikel terafiliasi konglomerat Garibaldi 'Boy' Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) juga masuk jajaran IPO jumbo tahun ini dengan dana yang dihimpun Rp8,75 triliun. Adapun, Boy Thohir tercatat menggenggam 8,46% atau 9,13 miliar saham MBMA per 30 November 2023.

Sejak perdana IPO pada 18 April 2023, saham MBMA terkoreksi 31,44% dari posisi Rp795 per saham ke level Rp545 per saham.

Kemudian ada PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) milik konglomerat Prajogo Pangestu yang melantai di Bursa pada 9 Oktober 2023 dan meraih dana IPO Rp3,13 triliun. Saham BREN pun menjadi saham paling fenomenal sepanjang 2023 dan menjadi  salah satu penggerak IHSG.

Bagaimana tidak, hanya dalam kurun waktu dua bulan, saham BREN telah melesat 861,53% dari harga IPO Rp780 per saham ke level Rp7.500. Market cap BREN pun tembus Rp1.003,4 triliun dan menjadi emiten kedua terbesar di BEI. Kapitalisasi pasar BREN sempat berkejaran dengan BBCA milik Hartono bersaudara yang kini sebesar Rp1.149,4 triliun.

Emiten jumbo selajutnya yakni PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. (CNMA) alias Cinema XXI yang meraup dana IPO Rp2,25 triliun pada 2 Agustus 2023. Tak ketinggalan, emiten kendaraan listrik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) melantai di BEI pada 19 Juni 2023 dan meraih dana IPO sebesar Rp875 miliar.

Berturut-turut, emiten IPO bernilai jumbo pada 2023 yakni PT Mastersystem Infotama Tbk. (MSTI) dengan dana IPO Rp637,97 miliar, PT Hillcon Tbk. (HILL) meraup dana Rp552,87 miliar, dan PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk. (MAHA) dengan dana IPO senilai Rp491,59 miliar.

Daftar 10 Emiten yang Raup Dana IPO Jumbo 2023:

  1. AMMN: Rp10,73 triliun (IPO 7 Juli 2023)
  2. NCKL: Rp10 triliun (IPO 12 April 2023)
  3. PGEO: Rp9,06 triliun (IPO 24 Februari 2023)
  4. MBMA: Rp8,75 triliun (IPO 8 April 2023)
  5. BREN: Rp3,13 triliun (IPO 9 Oktober 2023)
  6. CNMA: Rp2,25 triliun (IPO 2 Agustus 2023)
  7. VKTR: Rp875 miliar (IPO 19 Juni 2023)
  8. MSTI: Rp637,97 miliar (IPO 8 November 2023)
  9. HILL: Rp552,87 miliar (IPO 1 Maret 2023)
  10. MAHA Rp491,59 miliar (IPO 25 Juli 2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper