Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Dividen BYAN Ditentukan, Low Tuck Kwong Dapat Rp4,73 Triliun

Low Tuck Kwong akan mendapatkan dividen sebesar Rp4,73 triliun dari Bayan Resources (BYAN) setelah BYAN menetapkan kurs tengah terhadap dividennya.
Terminal Batu Bara Balikpapan. Terminal yang dikelola oleh PT Bayan Resources Tbk. merupakan salah satu terminal curah terbesar di Indonesia./bayan.com.sg
Terminal Batu Bara Balikpapan. Terminal yang dikelola oleh PT Bayan Resources Tbk. merupakan salah satu terminal curah terbesar di Indonesia./bayan.com.sg

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) menentukan kurs tengah pembagian dividen mereka. Kurs tengah pembagian dividen BYAN adalah sebesar Rp15.516 per dolar AS.

Dalam pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), BYAN menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 19 Desember 2023 sebesar Rp15.516 per dolar AS. 

"Dengan demikian, rasio dividen yang akan dibagikan dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp232,74 per saham," tulis KSEI dalam pengumumannya, dikutip pada Senin (25/12/2023). 

Sebagai informasi, BYAN membagikan dividen senilai US$500 juta kepada pemegang sahamnya. Nilai dividen tersebut setara dengan Rp7,75 triliun. 

Taipan Low Tuck Kwong sebagai pemegang saham pengendali BYAN akan mendapatkan bagian dividen sebesar Rp4,73 triliun dari BYAN. Low Tuck Kwong tercatat memiliki sebanyak 20,35 miliar saham BYAN. 

Tanggal cum dividen BYAN sendiri tercatat telah lewat yakni pada 15 Desember 2023 di pasar reguler dan negosiasi, dengan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 18 Desember 2023.

Kemudian cum dividen di pasar tunai pada 19 Desember 2023 dengan ex dividen di pasar tunai pada 20 Desember 2023. Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 19 Desember 2023.

Sementara itu, tanggal pembayaran dividen BYAN adalah 5 Januari 2024. 

Adapun per 30 September 2023, BYAN mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$910,5 juta, dengan saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar US$1,92 miliar. 

Sementara itu, total ekuitas BYAN adalah sebesar US$2,16 miliar hingga akhir September 2023. 

***

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper