Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan emiten Grup Salim, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) kembali diwarnai aksi crossing sebesar Rp1,16 triliun. Transaksi ini terjadi di atas harga reguler hari ini.
Berdasarkan data D’Origin, terdapat transaksi crossing saham DNET di harga Rp4.770 per saham sebanyak 2,4 juta saham. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp1,16 triliun.
DNET secara akumulasi tercatat memberikan return positif tercatat sebesar 14,98% year to date. Saham DNET sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang masa di level Rp4.770 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp67,52 triliun.
Harga transaksi negosiasi ini terjadi di atas harga reguler saat ini di posisi Rp4.760 per saham. Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, saham DNET naik 1,28% atau 60 poin. sebanyak 20.800 saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp98,86 juta di pasar reguler.
Tidak hanya hari ini, transaksi negosiasi saham DNET juga terjadi sebanyak Rp1,15 triliun. Transaksi terjadi di level Rp4.750 per saham sebanyak 2,4 juta lembar. Transaksi negosiasi terjadi melalui broker berkode RB atau PT INA Sekuritas Indonesia.
Dalam keterbukaan informasi terakhir, DNET mengumumkan telah menggadaikan kepemilikan sahamnya dalam tiga anak usaha sebagai jaminan atas seluruh pinjaman kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI).
Baca Juga
Ketiga saham anak usaha yang dijadikan jaminan tersebut adalah PT Indomarco Primatama (IDM) yang dikenal sebagai pengelola Indomaret, PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. (ROTI) selaku produsen Sari Roti, dan PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) atau pengelola gerai waralaba KFC Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto Gunawan mengatakan perseroan telah menjaminkan secara joint collateral atas harta kekayaan dengan menandatangani perjanjian gadai atas saham yang dimiliki dalam IDM, FAST, dan ROTI, sehubungan dengan pelaksanaan penjaminan atas seluruh pinjaman yang diperoleh dari Bank Mandiri.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.