Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Grup Salim Kuartal III/2023: INDF, ICBP, META, DNET, hingga BINA

11 emiten yang terafiliasi dengan Grup Salim seperti INDF, ICBP, META, DNET hingga BINA memiliki kinerja beragan sepanjang periode Januari-September 2023.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja emiten Grup Salim, yang dinahkodai oleh konglomerat Anthoni Salim mencetak capaian bervariasi sampai dengan kuartal III/2023.

Duo Grup Indofood misalnya, INDF dan ICBP mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Namun demikian, di sektor perkebunan dan crude palm oil (CPO), produsen minyak goreng Bimoli SIMP dan anak usahanya LSIP membukukan penurunan kinerja.

Bisnis merangkum 11 emiten yang terafiliasi dengan Anthoni Salim sepanjang periode Januari-September 2023. Berikut rinciannya:

 

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF)

Menyitir laporan keuangan per akhir September 2023, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan penjualan bersih Rp83,88 triliun, tumbuh 3,79% year-on-year (YoY).

Secara rinci, capaian tersebut ditopang oleh penjualan kepada pihak ketiga yang tembus Rp77,94 triliun atau bertumbuh 4,68 persen YoY. Adapun penjualan kepada segmen berelasi mencapai Rp5,94 triliun, terkoreksi 6,52% YoY.

Seiring dengan kenaikan penjualan, perseroan juga mencetak beban pokok penjualan sebesar Rp57,7 triliun atau meningkat 3,52% YoY. Dengan demikian, laba bruto yang dirangkum INDF sepanjang Januari – September 2023 sebesar Rp26,18 triliun, naik 4,40% YoY.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, INDF mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp7,08 triliun, naik 52,45% YoY. Laba per saham juga meningkat dari Rp529 menuju Rp807 per saham.

Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, mengatakan Indofood berhasil mempertahankan kinerja secara positif selama Januari-September 2023, meskipun dihadapi oleh volatilitas dan ketidakpastian pasar yang masih terus berlanjut.

“Kami tetap optimis dan waspada untuk sisa tahun ini, dan akan terus berupaya dalam menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas serta neraca keuangan yang sehat,” ujarnya. 

 

Rapor Grup Salim Kuartal III/2023: INDF, ICBP, META, DNET, hingga BINA

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)

Sementara itu, anak usaha INDF yang juga produsen mi instan Indomie, ICBP turut mencatatkan peningkatan penjualan sepanjang kuartal III/2023. Selama periode ini, penjualan perseroan tembus Rp51,30 triliun atau meningkat 5% YoY.

Kinerja itu ditopang penjualan kepada pihak ketiga yang tumbuh 6,55% YoY menjadi Rp21,57 triliun, dan penjualan kepada pihak berelasi mencapai Rp29,73 triliun atau naik 3,74% YoY.

Seiring dengan raihan penjualan, beban pokok penjualan yang ditanggung perseroan turun 0,67% YoY menjadi Rp32,70 triliun. Alhasil, ICBP membukukan laba bruto sebesar Rp18,60 triliun sepanjang periode Januari – September 2023 atau naik 16,38% YoY.

Setelah dikurangi berbagai aneka beban, laba bersih yang dapat diatribusikan ICBP kepada entitas induk mencapai Rp7,06 triliun alias meningkat 1113,34% YoY. Adapun laba per saham juga meningkat dari Rp284 menuju level Rp605 per saham.

 

PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP)

Emiten pengolahan CPO Grup Salim PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) mencatatkan pendapatan sebesar Rp11,81 triliun sepanjang periode Januari-September 2023. Jumlah ini mencerminkan koreksi sebesar 4,23% YoY.

Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp437,68 miliar atau mengalami penurunan 51,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang periode ini, perseroan melaporkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 3% YoY menjadi 2,03 juta ton. Seiring dengan turunnya produksi TBS inti dan pembelian dari eksternal, produksi CPO terkoreksi 5% YoY menjadi 521.000 ton. 

 

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP)

Anak usaha Salim Ivomas Pratama, yakni PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP) juga mencatatkan penurunan laba bersih hingga 40,13% hingga kuartal III/2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, LSIP mencetak pendapatan bersih sebesar Rp2,92 triliun sepanjang Januari-September 2023 atau melemah 4% secara tahunan.

Selaras dengan penurunan pendapatan, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun 40,13% YoY menjadi Rp457,59 miliar.

LSIP melaporkan bahwa sampai dengan kuartal III/2023, produksi TBS inti mengalami sedikit penurunan sebesar 1% YoY menjadi 853.000 ton. Sejalan dengan penurunan produksi TBS, produksi CPO turut melemah 4% YoY menuju 216.000 ton. 

 

Rapor Grup Salim Kuartal III/2023: INDF, ICBP, META, DNET, hingga BINA

PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST)

Emiten restoran pengelola jaringan KFC Indonesia dan Taco Bell milik Keluarga Gelael dan Grup Salim, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) membukukan rugi bersih sebesar Rp152,41 miliar hingga kuartal III/2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per 30 September 2023 yang belum diaudit, rugi bersih periode berjalan tersebut membengkak 815,69% dibandingkan kerugian yang diraih perusahaan pada kuartal III/2022 yakni Rp17,16 miliar.

Padahal, sepanjang Januari – September 2023, FAST mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 7,04% YoY menjadi Rp4,61 triliun. Peningkatan ini didorong oleh segmen makanan dan minuman yang meraih Rp4,6 triliun atau tumbuh 7,39% YoY.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp1,72 triliun alias meningkat 6,38% YoY. Alhasil, FAST masih membukukan pertumbuhan laba kotor sebesar 7,43% YoY menuju angka Rp2,89 triliun.

Namun, sejumlah beban membuat raihan laba kotor FAST tergerus. Misalnya, beban penjualan dan distribusi yang naik dari posisi Rp2,2 triliun menjadi Rp2,45 triliun kuartal III/2023. Adapun beban umum dan administrasi naik 19,96% YoY menjadi Rp631,17 miliar.

Sederet beban tersebut akhirnya membuat FAST mencatatkan rugi usaha sebesar Rp146,62 miliar sepanjang Januari – September 2023. Jumlah ini berbalik dari laba yang diraih perseroan pada tahun sebelumnya sebesar Rp20,48 miliar.

 

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET)

Di sektor finansial, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) terpantau mencatatkan kenaikan pendapatan. Meski demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan secara tahunan.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, DNET meraih pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp1,03 triliun sepanjang Januari – September 2023. Capaian tersebut memperlihatkan kenaikan sebesar 36,43% YoY. 

Namun, setelah diakumulasikan dengan berbagai pendapatan dan beban lain, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp596,12 miliar atau mencatatkan penurunan sebesar 36,44% YoY. 

 

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI)

Produsen roti merek Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) turut membukukan penurunan pendapatan dan laba bersih sampai dengan kuartal III/2023.

Menyitir laporan keuangan perseroan, ROTI membukukan pendapatan sebesar Rp2,83 triliun sepanjang Januari-September 2023. Perolehan tersebut mengalami penurunan 0,87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Tak cuma itu, laba periode berjalan perusahaan juga terkoreksi. Hingga akhir September 2023, ROTI mencetak laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp229,93 miliar atau turun 12,56% YoY. 

 

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS)

Emiten Grup Salim di sektor otomotif, yakni PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) menjadi salah satu perusahaan yang mampu mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama 9 bulan pertama tahun ini.

Sampai dengan akhir September lalu, IMAS membukukan pendapatan sebesar Rp21,93 triliun atau meningkat 17,24% secara tahunan. Perinciannya, pendapatan yang diraih dari pihak ketiga mencapai Rp20,50 triliun atau naik dari raihan tahun sebelumnya Rp17,27 triliun.

Dari capaian tersebut, penjualan mobil, truk, dan alat berat berkontribusi sebesar Rp10,60 triliun; suku cadang dan asesoris Rp3,3 triliun; jasa servis Rp447 miliar; jasa keuangan mencapai Rp1,51 triliun; sewa kendaraan dan logistik Rp1,8 triliun; bahan bakar Rp1,92 triliun.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, IMAS membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp385,15 miliar. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 14,72% YoY. 

 

Rapor Grup Salim Kuartal III/2023: INDF, ICBP, META, DNET, hingga BINA

PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA)

PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA), milik taipan Anthony Salim, membukukan laba bersih Rp170,49 miliar hingga kuartal III/2023. Perolehan tersebut naik signifikan sebesar 79,78% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan laba bersih tersebut tidak lepas dari capaian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang mencapai Rp541,84 miliar atau mencerminkan pertumbuhan sebesar 39,26% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sementara itu, kredit yang disalurkan BINA sepanjang Januari-September 2023 telah mencapai Rp12,01 triliun. Jumlah ini meningkat 26,28% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD). 

 

PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)

Emiten Grup Salim di sektor infrastruktur, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) tercatat meraup kenaikan pendapatan sampai dengan kuartal III/2023. Namun, pada saat bersamaan, perseroan membukukan rugi bersih atau berbalik dari laba yang diraih tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga akhir September lalu, META mencatatkan capaian pendapatan dan penjualan sebesar Rp665,27 miliar. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Namun, setelah dikurangi berbagi aneka biaya, perusahaan mencatatkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp156,86 miliar. Jumlah ini berbalik dari laba yang diraih pada kuartal III/2022, yakni Rp65,56 miliar. 

 

PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS)

Emiten milik Anthony Salim di sektor transportasi dan logistik, yakni PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) juga memiliki nasib serupa dengan META. Hingga kuartal III/2023, pendapatan perseroan mengalami kenaikan, sementara laba bersih tergerus.

Menyitir laporan keuangan perusahaan, IMJS mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,82 triliun sepanjang periode Januari-September 2023. Perolehan tersebut meningkat 6,45% jika dikomparasikan dengan capaian tahun sebelumnya. 

Namun, sejumlah beban yang menggelayuti menggerus pendapatan. Beban keuangan, semisal, meningkat dari posisi Rp439,7 miliar menjadi Rp578,11 miliar sampai dengan kuartal III/2023.

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, Indomobil Multi Jasa membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp99,22 miliar atau terkoreksi 21,28% secara tahunan. 

 

 

Emiten

Grup Salim

Pendapatan

(dalam jutaan)

YoY

Laba/Rugi

(dalam jutaan)

YoY

INDF

83.888.200

+3,79%

7.082.764

+52,45%

ICBP

51.307.248

+4,90%

7.060.008

+113,34%

DNET

1.031.180

+36,43%

596.128

-36,44%

FAST

4.619.638

+7,04%

-152.415.489

Rugi naik

IMJS

3.829.957

+6,45%

99.223

-21,28%

ROTI

2.837.311

-0,87%

229.937

-12,56%

META

665.275

+10,48%

-156.867

Berbalik rugi

LSIP

2.922.836

-4%

457.590

-40,13%

SIMP

11.813.388

-4,23%

437.680

-51,17%

IMAS

21.931.989

+17,24%

385.154

+14,71%

BINA

541.842

+39,26%

170.490

+79,78%

Sumber: laporan keuangan masing-masing perusahaan, diolah

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper