Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak dan Batu Bara Beda Arah, Emas Mengkilap

Harga minyak pagi ini dilaporkan kembali melemah setelah naik 3 hari terakhir. Sedangkan harga batu bara di Amsterdam berada di zona hijau.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga komoditas energi dunia berada dalam arah yang berbeda pada perdagangan kemarin. Harga minyak dunia misalnya, ditutup menguat 1,06% menjadi US$74,22 per barrel untuk jenis WTI.

Sementara itu, dalam perdagangan pagi ini, Kamis (21/12/2023) pukul 7.46 WIB, harga minyak WTI melemah -0,78% menjadi US$73,64 per barrel. Arah berbeda dicapai minyak jenis Bren, minyak mentah jenis ini harganya naik 0,59% menjadi US$79,7 per barrel pada pukul 05.59 WIB.

Harga energi lain, yakni gas dilaporkan juga merosot menjadi US$2,45 setiap MMbTU nya. Melemah -5,38 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Pelemahan juga terjadi pada produk batu bara, kontrak penjualan batu bara di bursa Newcastle pengiriman Desember 2023 melemah -0,69% menjad US$144.25. Sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada kontrak Maret 2024 sebesar -3,28% menjadi US$129,85 per ton.

Kondisi harga batu bara di bursa Rotterdam berada di zona hijau, namun harganya jauh di bawa pasar Newcastle. Harga batu bara kontrak Desember 2023 misalnya bertengger pada level US$115,95 per metrik ton. Sedangkan untuk pengiriman Maret 2024 hanya berada pada level US$99,7. Meski demikian, harga Maret 2024 ini menguat 1,53% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga Emas Naik

Dikutip dari Bloomberg, harga minyak cenderung mengalami penurunan hari ini setelah 3 hari terakhir berada di zona hijau. Penurunan disebabkan produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi. Data pemerintah AS menunjukkan produksi minyak mentah negara itu mencapai level tertinggi baru sebesar 13,3 juta barel per hari pada minggu lalu. Bahkan produksi dapat memenuhi kebutuhan jika arus minyak di Laut Merah terganggu akibat serangan dari pejuang Houthi dari Yaman.

Penyebab lain harga minyak melemah adalah sejumlah kapal pengangkut telah mengalihkan perjalanannya dari Laut Merah, sedangkan secara tahunan penurunan harga minyak masih membayangi karena investor tidak yakin bahwa OPEC+ akan dapat memperketat pasar pada kuartal berikutnya di tengah peningkatan produksi di AS, Guyana, dan Brasil.

Sementara itu, harga emas kembali menunjukkan tren di zona hijau. Bloomberg mencatat logam kuning berkilau itu diperdagangkan US$2.033,77 per troy ounce pada pagi ini pukul 7.54 waktu setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper