Bisnis.com, JAKARTA - Aksi window dressing di akhir tahun atau Santa Claus Rally berpeluang terjadi di akhir tahun ini. Analis melihat terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh investor.
Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan pelaku pasar perlu mewaspadai adanya koreksi jangka pendek pada IHSG seiring dengan Santa Claus Rally ini. Hal ini karena IHSG yang telah mengalami kenaikan dan sempat menyentuh All Time High (ATH) pada level 7.215.
"Kenaikan IHSG didorong oleh naiknya saham-saham Grup Barito yakni TPIA, CUAN, BREN, hingga BRPT," kata Andhika, Senin (18/12/2023).
Menurutnya investor perlu mewaspadai koreksi di saham-saham tersebut karena adanya aksi profit taking. Sebagai informasi, emiten-emiten milik Prajogo Pangestu terbang ke level All Time High (ATH) pada tahun ini.
Saham TPIA misalnya, terbang ke level ATH pada posisi Rp5.450 per saham. Lalu BRPT naik ke posisi ATH pada level Rp1.950, BREN pada level Rp8.175, dan CUAN pada posisi Rp13.750.
Meningkatnya saham-saham milik Prajogo Pangestu ini juga mendorong laju IHSG dan kapitalisasi pasar IHSG. Kapitalisasi pasar IHSG terangkat ke level Rp11.460 triliun yang salah satunya disebabkan oleh dorongan saham milik Prajogo Pangestu, yakni BREN.
Baca Juga
Adapun Andhika merekomendasikan investor untuk mencermati saham-saham yang akan terkena dampak potensi penurunan suku bunga dan saham-saham big caps yang menurutnya masih lagging.
Andhika juga mencermati Santa Claus Rally ini dapat berpeluang melanjutkan tren positif IHSG dan membawa IHSG mengalami January Effect.
"Akan ada peluang untuk IHSG [mengalami January Effect] setelah selesai mengalami koreksinya dan berpeluang rebound pada bulan Januari," ucapnya.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.