Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TikTok Tebus Saham Tokopedia dari GOTO Rp345.246 per Lembar, Wajar atau Mahal?

Harga yang digelontorkan TikTok untuk membeli saham Tokopedia dari GOTO dinilai wajar, sebab akuisisi itu dapat memberikan peluang positif.
Pekerja melakukan perawatan videotron yang menampilkan iklan Tokopedia di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja melakukan perawatan videotron yang menampilkan iklan Tokopedia di Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - TikTok milik ByteDance Ltd harus menggelontorkan dana sebesar US$840 juta atau setara Rp13,18 triliun untuk menebus saham Tokopedia dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).

Secara terperinci, Tokopedia akan menerbitkan sebanyak 38,19 juta (38.198.745) saham baru atau setara 75,01% saham untuk diambil alih oleh TikTok. Jika nilai transaksi ini dibagi dengan jumlah saham baru yang diakuisisi oleh TikTok, maka TikTok perlu membayar saham Tokopedia seharga Rp345.246 per saham.

Harga itu terpaut cukup jauh jika dibandingkan dengan harga saham GOTO sebagai induk usaha ketika IPO pada 11 April 2022 di harga Rp338 per saham. Sejak IPO, saham GOTO terkoreksi -72,48% ke level Rp93 per saham pada Jumat, (15/12/2023).

Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, harga yang digelontorkan TikTok untuk membeli saham Tokopedia tersebut wajar, sebab akuisisi itu dapat memberikan peluang positif untuk mengembangkan bisnis e-commerce di Tanah Air.

"Wajar-wajar saja, mengingat kinerja yang terus meningkat dan peluang pasar e-commerce di Indonesia yang masih luas. Pastinya Tiktok tujuannya untuk memperkuat posisinya di pasar e-commerce Indonesia," ujar Sukarno kepada Bisnis, Jumat (15/12/2023).

Terlebih, menurutnya TikTok memiliki basis pengguna yang besar di Indonesia, dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan. Dengan bergabung dengan Tokopedia, TikTok dapat memanfaatkan ekosistem Tokopedia untuk menjangkau lebih banyak pengguna dan meningkatkan penjualan.

"Rekomendasi saham GOTO jika sudah ada sinyal positif lagi bisa trading buy dengan target price Rp110 sampai Rp116, dan support Rp87. Jika harga balik lagi di bawah Rp87 bisa jadi strong buy, dan untuk jangka menengah boleh hold," jelasnya.

Setali tiga uang, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan pergerakan GOTO masih berada pada fase downtrendnya dan masih berada di bawah MA20, pergerakannya pun masih didominasi oleh volume penjualan. 

Dari sisi indikator lain, menurutnya MACD dan Stochastic masih belum menunjukkan tanda pembalikan arah atau penguatan, di mana keduanya masih mengarah ke area negatif dan area oversoldnya.

"Rekomendasi wait and see untuk saham GOTO dengan level support Rp86 dan level resisten Rp97 per saham," ujar Herditya kepada Bisnis.

Diberitakan sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) diestimasikan berpotensi menerima komisi jasa servis sebesar Rp117 miliar atau setara US$11,4 juta pada kuartal III/2023 dari Tiktok. 

Seperti diketahui, setelah kepengendalian Tokopedia diambil oleh Tiktok, maka GOTO akan menerima komisi jasa servis dari setiap gross merchandise value (GMV) yang dihasilkan. Di sisi lain, pendapatan atau GMV yang diterima GOTO tidak akan dikonsolidasi ke laporan keuangan atau paparan kinerja. 

Dalam materi yang diterbitkan dalam situs perusahaan terungkap estimasi nilai yang bisa diterima oleh GOTO. Estimasi GMV inti Tokopedia pada kuartal III/2023 setara US$2,9 miliar, dengan begitu GOTO diperkirakan menerima komisi jasa servis sebesar US$11,4 juta atau setara sekitar Rp177 miliar dengan asumsi kurs sekitar Rp15.500.

Selain komisi, GOTO juga mendapatkan peluang untuk mengkombinasikan bisnis on-demand services dan financial technology ke ekosistem Tokopedia Tiktok. Adapun dalam kedua inti bisnis tersebut yang bisa dimanfaatkan adalah pengiriman, pemberian pinjaman, dan pembayaran.

______________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper