Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke 7.165,70 pada penutuan perdagangan sesi I hari ini, Kamis (14/12/2023). Saham BUMN Karya seperti WIKA, ADHI hingga PTPP terpantau melejit siang ini.
Berdasarkan data RTI Business, pada pukul 12.00 WIB, IHSG menguat 1,28% atau 90,35 poin ke posisi 7.165,70. IHSG bergerak di rentang 7.115-7.173 pada perdangan sesi I siang ini.
Tercatat, 319 saham menguat, 203 saham melemah, dan 211 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp11.513 triliun.
Tiga emiten BUMN Karya terpantau kompak menguat siang ini. Pertama, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) melesat 27,18% atau 53 poin ke level Rp248 per saham. Berikutnya, saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) juga menguat 8,48% atau 28 poin ke posisi Rp358 per saham. Selanjutnya, saham PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) terpantau naik 6,80% atau 35 poin ke lvel harga Rp550 per saham.
Sementara itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) terpantau menguat 5,62% ke level Rp94 per saham. Saham lain yang juga menguat adalah saham bank digital besutan bankir Jerry Ng, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang naik 4,69% ke level Rp3.350.
Saham berkapitalisasi pasar besar lainnya yang menguat hari ini di antaranya BBRI naik 4,25%, BBCA naik 3,17%, dan MEDC naik 6,16%.
Baca Juga
Sementara itu, beberapa saham lain seperti AMMN turun ke zona merah dengan melemah 3,51%, BRPT melemah 3,80%, dan BREN turun 2,97% ke level Rp7.350 per saham.
Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG akan menguji resistance dan level psikologis 7.100 di Kamis (14/12/2023). Secara teknikal, Stochastic RSI sudah cukup jauh dari overbought area.
Pergerakan IHSG di Kamis (14/12/2023) diperkirakan merefleksikan respons pelaku pasar terhadap keputusan FOMC the Fed.
Pasar diperkirakan merespon positif petunjuk peluang pemangkasan suku bunga acuan di 2024 oleh Kepala the Fed, Jerome Powell (14/12). Selanjutnya, pasar mengantisipasi hasil pertemuan ECB dan BoE.
Dari data ekonomi, pelaku pasar mengantisipasi data-data ekonomi Tiongkok, termasuk produksi industri dan investasi aset tetap, serta realisasi Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) di November 2023 (15/12/2023).
Phintraco Sekuritas masih mempertahankan padangan potensi buy on support pada saham-saham bank, terutama BBCA, BBNI, BBRI dan BMRI. Alternatif di luar saham bank adalah potensi speculative buy pada ANTM, MAPI, UNVR, BRIS, dan EMTK.
__________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.