Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham EBT BREN-PGEO Memanas, Sudah Mahal atau Layak Koleksi?

Analis melihat masih terdapat kemungkinan bagi investor untuk mengkoleksi saham EBT seperti BREN dan PGEO.
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Pekerja melakukan pemeriksaan rutin jaringan instalasi pipa di wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang berkapasitas 377 megawatt (MW) milik Star Energy Geothermal, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten energi baru terbarukan (EBT) yang melompat turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Analis melihat masih terdapat kesempatan bagi investor untuk melakukan trading buy emiten EBT. 

Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Changkun Shin mengatakan valuasi saham EBT PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) sudah cukup mahal. Akan tetapi, kata dia, tidak menutup kemungkinan uptrend terhadap saham BREN masih akan berlanjut.

"Tetap perhatikan teknikal untuk saham BREN," kata Shin, Jumat (8/12/2023). 

Dia menjelaskan, BREN diperdagangkan dengan price to earning (PE) 617 kali dan price to book value (PBV) 271 kali.

Sementara itu, untuk saham EBT lainnya yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) menurutnya sempat terkoreksi dalam dari harga tertingginya. Menurutnya, saat ini PGEO memiliki valuasi dengan PE 17,57 kali dan PBV sebesar 1,6 kali. 

"Hari ini ada peluang menjadi sinyal untuk trading buy kembali," tuturnya. 

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan pihaknya belum merekomendasikan saham-saham EBT untuk jangka panjang. 

Hanya saja, untuk jangka pendek menurutnya investor bisa mencermati saham PGEO yang tengah berada dalam tren kenaikan secara jangka pendek dengan rentang Rp1.120–Rp1.195. 

"Apabila mengalami kenaikan diatas Rp1.195, maka berpotensi menuju Rp1.290," tuturnya.

Dengan pergerakan saham ini, Nico menuturkan investor bisa mencermati dan mengamati saham-saham EBT. Dia mengatakan investor dapat memperhatikan momentum dan rasionalitas. 

"Selain itu juga, sandingkan dengan fundamental dan potensi valuasi di masa yang akan datang," ucapnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper