Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menegaskan komitmen untuk tetap loyal menebar dividen tahun buku 2023 yang dibayar pada tahun depan kepada pemegang saham dengan rasio pembayaran 60%-80% dari laba bersih perseroan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi mengatakan perseroan konsisten memberikan pedoman rasio dividen (dividend payout-ratio/DPR) antara 60-80 persen, karena ini adalah rasio yang sangat sehat untuk mempertahankan pertumbuhan.
“Rasio dividen ini juga mempertimbangkan posisi balance sheet yang stabil, ini dengan ekspektasi pertumbuhan bottom line yang juga dapat meningkatkan dividen per saham,” kata Heri dalam Public Expose Live 2023, Kamis (30/11/2023).
Heri menambahkan, selain menjaga posisi laba, perseroan juga berupaya menjaga kas tetap sehat. Hal ini termasuk pengeluaran untuk belanja modal (capital expenditure/capex). Telkom selalu menerapkan rasio capex sekitar 22% terhadap revenue. Rasio ini mencerminkan pertumbuhan revenue ditopang oleh capex yang efisien, sehingga perseroan mampu tumbuh secara berkelanjutan.
Dari anak usaha, Telkom juga mendorong anak usahanya Telkomsel untuk mengoptimalkan investasi ataupun kolaborasi dengan mitra strategis salah satunya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Mohamad Ramzy menjelaskan pihaknya masih mempertahankan investasi di GOTO, dan siap meningkatkan sinergi dengan GOTO.
Baca Juga
“Kami berupaya memberikan layanan yang atraktif dan kompetitif lewan kolaborasi dengan GOTO. Investasi dan sinergi dengan GOTO akan kami terus monitor dan ekspansi dari waktu ke waktu,” jelasnya.
Berdasarkan laporan keuangan, TLKM mencetak pendapatan senilai Rp111,23 triliun hingga kuartal III/2023. Pendapatan ini meningkat 2,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp108,8 triliun.
Pendapatan TLKM ini dikontribusikan oleh pendapatan telepon sebesar Rp8,3 triliun, pendapatan interkoneksi Rp6,6 triliun, dan pendapatan data internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp65,8 triliun.
Kemudian pendapatan jaringan sebesar Rp1,78 triliun, pendapatan Indihome Rp21,78 triliun, dan layanan lainnya sebesar Rp4,7 triliun.
Apabila dikategorikan, maka TLKM mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp109,15 triliun dan pendapatan dari transaksi lessor sebesar Rp2,08 triliun.
Meningkatnya pendapatan TLKM ini turut membuat laba usaha TLKM meningkat menjadi 10,80% secara tahunan menjadi Rp34,9 triliun pada kuartal III/2023. Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu, TLKM mencetak laba usaha sebesar Rp31,5 triliun.
TLKM juga berhasil meningkatkan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersihnya menjadi Rp19,4 triliun hingga kuartal III/2023. Laba bersih ini naik 17,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,5 triliun.