Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih per September 2023. Grup BUMI merupakan produsen batu bara terbesar di Indonesia.
Manajemen BUMI menyebutkan pendapatan per kuartal III/2023 sebesar US$1,17 miliar atau setara Rp18,34 triliun (estimasi kurs Rp15.625 per dolar AS). Pendapatan itu turun 15,78% year on year (yoy) dari sebelumnya US$1,39 miliar per September 2022.
Beban pokok pendapatan per September 2023 mencapai US$1,09 miliar, turun dari tahun sebelumnya US$1,10 miliar. Namun, laba bruto BUMI tergerus menjadi US$78,92 juta dari sebelumnya US$294,27 juta.
Setelah dikurangi berbagai beban lainnya, BUMI mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$58,26 juta atau setara Rp910,31 miliar. Laba bersih BUMI anjlok 83,78% dari sebelumnya US$365,49 juta per September 2022.
Sementara itu, kas dan setara kas BUMI turun menjadi US$60,22 juta per September 2023 dari US$396,09 juta pada tahu sebelunya. Salah satunya karena BUMI menggunakan kas neto untuk operasi US$168,32 juta, dari sebelumnya mendapat kas neto dari aktivitas operasi US$76,01 juta.
Sementara itu, total aset BUMI berkurang menjadi US$4,18 miliar per September 2023 dari US$4,48 miliar pada akhir 2022. Per September 2023, ekuitas BUMI mencapai US$2,81 miliar, dan liabilitas US$1,37 miliar.
Baca Juga
Sebelumnya, manajemen BUMI memperkirakan volume produksi batu bara hingga kuartal III/2023 mencapai 54 juta ton.
Direktur BUMI Dileep Srivastava mengatakan dirinya memperkirakan BUMI memproduksi sekitar 54 juta-55 juta metrik ton batu bara selama 9 bulan 2023.
"Kinerja BUMI year-to-date September 2023 kemungkinan terbit pada 30 November. Perkiraan saya, produksi akan mencapai 54-55 juta metric ton batu bara selama periode ini," ujar Dileep kepada Bisnis, Senin (20/11/2023).
Adapun hingga akhir tahun ini, Dileep memperkirakan BUMI dapat memproduksi batu bara antara 77 juta ton hingga 78 juta ton. Target produksi ini meningkat dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 70 juta ton.
Hingga semester I/2023 lalu, BUMI tercatat telah memproduksi 34,5 juta ton batu bara. Capaian ini lebih tinggi 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
BUMI menjual batu bara tersebut dengan harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sebesar US$93,2 per ton.
Sementara itu, penjualan batu bara BUMI mencapai 34,6 juta ton di semester I/2023, atau meningkat 2 persen dibandingkan semester I/2022.