Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini Jumat (24/11/2023) dibuka naik seiring dengan peguatan saham ARTO, AMMN, GOTO. Laju IHSG juga tersengat sentimen Bank Indonesia (BI) yang kemarin mengumumkan menahan suku bunga acuan BI7DRR di level 6%.
IHSG naik 0,42% atau 29,26 poin menjadi 7.033,60 per pukul 09.21. Pagi ini, indeks bergerak di rentang 7.015-7.049.
Terpantau 217 saham naik, 178 saham melemah, dan 243 saham stagnan. Di deretan saham terlaris yang naik, ARTO menguat 11,19%, AMMN naik 3,26%, GOTO naik 2,13%, dan BBNI naik 0,97%.
Pada penutupan perdagangan Kamis (23/11/2023), IHSG berada di level 7.004 atau naik 1,41%. Sepanjang perdagangan indeks bergerak di level 6.926 hingga 7.018.
Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG hari ini berpotensi konsolidasi dalam rentang 6.930-7.000.
“Secara teknikal, terdapat pelebaran positive slope pada MACD serta Stochastic RSI telah turun dari overbought area,” katanya dalam riset harian, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga
Valdy mengatakan pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal, data continuing jobless claims Amerika Serikat turun menjadi 1,84 juta untuk minggu yang berakhir pada 11 November dari sebelumnya di 1,86 juta.
Jumlah data pengangguran ini menunjukkan bahwa kondisi sektor ketenagakerjaan di AS relatif stabil. Kondisi ini tidak mempengaruhi kemungkinan The Fed untuk menahan suku bunga acuan di Desember.
Sementara itu dalam negeri, BI memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 6% dan hal ini sesuai dengan ekspektasi para pelaku pasar.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diselenggarakan pada Kamis (23/11/2023). Sebelumnya, pada RDG bulan lalu, Bank Sentral telah menaikkan suku bunga sebesar 25 basis point (bps) dari 5,75% menjadi 6%.
"Rapat Dewan Gubernur [RDG] Bank Indonesia pada 22 dan 23 November 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate [BI7DRR] sebesar 6,00%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25%, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,75%," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.
Keputusan ini sebagai bentuk upaya BI dalam mengendalikan nilai tukar rupiah dari dampak meningkatnya ketidakpastian global dan sejalan dengan sikap The Fed yang belum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas ChangKun Shin menjelaskan saat ini pasar telah memperkirakan BI masih akan menahan suku bunga. Menurut Shin, aksi BI mempertahankan suku bunga ini tidak akan berdampak terlalu signifikan ke pasar modal.
"Dampak keputusan BI terhadap market bisa positif jika BI menurunkan suku bunga," kata Shin, Kamis (23/11/2023).
Dia menjelaskan, peluang bagi BI untuk menurunkan suku bunga akan datang ketika kondisi penguatan rupiah berlanjut dan kembali di bawah level Rp15.400.
Menurutnya, kenaikan suku bunga sebelumnya berhasil membuat rupiah menguat dari level tertingginya yang sempat berada di level Rp15.900.
Adapun Kiwoom Sekuritas melihat investor dapat mencermati sektor keuangan, konsumer non-cyclical, dan saham-saham defensif ketika kondisi suku bunga tinggi.