Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unilever (UNVR) Bagi Dividen Rp63 per Saham Total Rp2,4 Triliun, Cek Jadwalnya

PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau secara total Rp2,40 triliun.
Dionisio Damara Tonce, Hafiyyan
Kamis, 23 November 2023 | 08:35
Direksi PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dalam paparan publik di Grha Unilever, Kamis (22/6/2023). PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau secara total Rp2,40 triliun. /Bisnis-Iim F. Timorria.
Direksi PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dalam paparan publik di Grha Unilever, Kamis (22/6/2023). PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau secara total Rp2,40 triliun. /Bisnis-Iim F. Timorria.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) berencana membagikan dividen interim senilai Rp63 per saham atau secara total Rp2,40 triliun pada Desember 2023.

Dalam pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Unilever Indonesia akan membagikan dividen interim Rp63 per saham. Dengan jumlah saham tercatat 38,15 miliar maka total dividen interim yang akan dibagikan oleh UNVR mencapai Rp2,40 triliun.

Jadwal Pembagian Dividen Interim Unilever:

  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi 6 Desember 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi 7 Desember 2023
  • Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai 8 Desember 2023
  • Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai 11 Desember 2023
  • Tanggal Pencatatan (Recording Date) 8 Desember 2023
  • Tanggal Pembayaran Dividen Interim 19 Desember 2023

Sementara itu, Unilever melaporkan penurunan laba dan penjualan per kuartal III/2023. Kendati masih mengalami pelemahan, penurunan ini jauh lebih rendah jika dibandingkan capaian paruh tahun ini. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, Unilever mengantongi laba bersih sebesar Rp4,18 triliun. Capaian tersebut turun 9,16 persen dibandingkan dengan Januari – September 2022 yang kala itu mencapai Rp4,61 triliun. 

Penurunan laba ini dipicu oleh penurunan pada penjualan bersih sepanjang Januari – September 2023. Selama periode ini, UNVR mengakumulasi penjualan bersih sebesar Rp30,50 triliun atau 3,28 persen lebih rendah daripada kurun yang sama pada 2022 sebesar Rp31,53 triliun. 

Secara rinci, turunnya penjualan perseroan terjadi di seluruh segmen. Segmen home care, misalnya, melemah 4,39% year-on-year (YoY) menjadi Rp19,92 triliun. Adapun segmen makanan dan minuman meraih penjualan Rp10,58 triliun atau turun 1,11% YoY. 

Meski masih bergulat dengan penurunan laba dan penjualan, kinerja UNVR sejatinya telah menunjukkan perbaikan jika dibandingkan semester I/2023. Pada periode ini, laba UNVR tergerus 19,6% sementara penjualan bersih turun 5,5%. 

Jika dikomparasikan secara kuartalan, kinerja UNVR juga menunjukkan pemulihan. Selama periode Juli-September 2023, penjualan bersih mencapai Rp10,2 triliun dengan pertumbuhan penjualan domestik 3,3% quarter-on-quarter (QoQ) dan volume domestik naik 4,3% QoQ. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyatakan bahwa kinerja bisnis perseroan telah menunjukkan kemajuan secara signifikan. Menurutnya, capaian tersebut merupakan buah dari fokus penguatan fundamental bisnis yang dilakukan secara konsisten. 

“Hasilnya, kami berhasil meningkatkan volume share dalam tiga kuartal terakhir,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (25/10/2023). 

Sementara itu, sepanjang Januari – September 2023, UNVR mencatatkan beban harga pokok penjualan sebesar Rp15,23 triliun atau turun 8,21% YoY. Alhasil, laba kotor yang diraih perseroan bertumbuh 2,20% YoY menjadi Rp15,27 triliun. 

Selama periode tersebut, perseroan membukukan total aset sebesar Rp18,92 triliun atau tumbuh 3,31% year-to-date (YtD), sementara liabilitas turun 5,43% YtD menjadi Rp13,54 triliun, dan ekuitas mencapai Rp5,38 triliun alias melesat 34,62% YtD.

Adapun arus kas setara kas pada akhir periode September 2023 mencapai Rp1,71 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 51,01% YoY dari posisi sebelumnya Rp1,13 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper