Bisnis.com, JAKARTA – Emiten emas PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) berbalik rugi US$23,77 juta atau setara Rp368,17 miliar (kurs jisdor Rp15.487) meski pendapatan naik 86,92% per September 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, emiten besutan Sandiaga Uno ini mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$23,77 juta atau sekitar Rp368,17 miliar sepanjang sembilan bulan 2023. Padahal periode yang sama tahun lalu, MDKA mencatatkan laba bersih sebesar US$69,19 juta.
Rugi bersih ini berbanding terbalik dengan peningkatan pendapatan MDKA. Tercatat sepanjang periode Januari – September 2023, MDKA membukukan pendapatan usaha sebesar US$1,17 miliar atau setara Rp18,12 triliun. Pendapatan itu naik 86,92% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$616,01 juta.
Pendapatan itu ditopang oleh penjualan ekspor sebesar US$725,74 juta naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$521,21 juta. Adapun penjualan domestik tercatat sebesar US$445,20 juta, naik drastis dibandingkan periode tahun lalu di level US$96,73 juta.
Adapun beban pokok ikut melambung menjadi US$1,05 miliar atau setara Rp16,28 triliun. Beban ini membengkak 118,20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$481,91 juta.
Selain itu, MDKA juga membukukan pembengkakan beban keuangan sebesar US$59,77 juta dan beban pendapatan sebesar US$15,55 juta. Kemudian beban umum tercatat sebesar US$38,13 juta.
Baca Juga
Sementara itu, liabilitas MDKA tercatat sebesar US$2,07 miliar naik dibandingkan periode akhir tahun lalu sebesar US$1,85 miliar. Secara lebih rinci, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar US$1,31 miliar sementara liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$758,70 juta.
Kemudian ekuitas tercatat sebesar US$2,61 miliar naik dibandingkan periode Desember lalu sebesar US$2,02 miliar. Adapun total aset tercatat sebesar US$4,69 miliar.
Manajemen MDKA menjelaskan peningkatan signifikan terhadap aset disebabkan oleh proses pembangunan pabrik Acid Iron Metal (AIM) di Morowali, kenaikan produksi nikel dan sebagai dampak akuisisi PT Huaneng Metal Industry oleh Grup.