Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Properti di Asia Pasifik Turun, Cek Nasib Saham BSDE Cs

Berdasarkan data dan analisis konsultan real estate global JLL investasi properti di Asia Pasifik turun 23% year-on-year (YoY) menjadi US$21,3 miliar.
Apartemen dan properti komersial Singapura, foto file 27 September 2018./Reuters
Apartemen dan properti komersial Singapura, foto file 27 September 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Aktivitas investasi properti komersial di Asia Pasifik mencatatkan penurunan sebesar 23% secara tahunan pada kuartal III/2023. Seiring hal tersebut, saham-saham emiten properti terpantau melemah pada hari ini, Senin (20/11/2023).

Berdasarkan data dan analisis konsultan real estate global JLL investasi properti di Asia Pasifik turun 23% year-on-year (YoY) menjadi US$21,3 miliar. Hal ini seiring berlanjutnya kontraksi tajam pada volume investasi di sektor perkantoran dan ritel.

CEO Asia Pacific Capital Markets, JLL Stuart Crow mengatakan para investor tetap berhati-hati terhadap sektor perkantoran, meski gagasan untuk kembali bekerja di kantor (work from office/WFO) terus menguat dan tingkat hunian yang rendah di banyak pasar.

“Biaya utang yang tinggi juga memberikan tekanan repricing dan sebagian besar pasar masih berada dalam mode pencarian harga saat investor menyesuaikan target return untuk akuisisi,” ujarnya dalam laporan yang dirilis Senin (20/11/2023).

Meski demikian, Stuart mengatakan daya tarik jangka panjang dan ketahanan pasar real estat komersial di Asia Pasifik akan tetap menjadi magnet. Akan tetapi, para investor akan tetap mencari kepastian lebih lanjut mengenai harga dan situasi makroekonomi.

Seiring dengan penurunan itu, saham-saham emiten properti di Indonesia terpantau melemah. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, indeks properti dan real estat membukukan pelemahan 0,39% atau 2,8 poin menuju level 709,78 pada Senin (20/11).

Saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memimpin pelemahan pada hari ini dengan penurunan harga saham sebesar 1,76% menuju posisi Rp1.115. Posisi ini disusul PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) yang melemah 1,67% ke Rp2.360.

Dari daftar emiten properti berkapitalisasi jumbo, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) membukukan penurunan sebesar 0,48% menuju level Rp1.035. Selain itu, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) melemah 0,43% ke posisi Rp4.670.

Adapun saham properti yang menguat adalah PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang naik 0,96% menjadi Rp420, kemudian saham PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menguat 0,91% ke level Rp444, dan saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) naik 0,35% ke Rp2.880.

____________________ 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper