Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) menuturkan telah menyerap belanja modal sebesar US$26,7 juta atau setara Rp413,5 miliar (kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS) sampai 9 bulan 2023.
Dalam materi presentasinya, ITMG menuturkan telah menyerap belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$26,7 juta. Sebagian besar belanja modal ini terserap oleh bisnis batu bara ITMG, yakni dengan total US$15 juta.
Rinciannya, tambang Trubaindo menyerap belanja modal sebesar US$5,6 juta. Kemudian, capex sebesar US$4,7 juta terserap oleh tambang Bharinto, sebesar US$4 juta terserap oleh tambang Indominco, dan sisanya sebesar US$0,7 juta oleh tambang Jorong.
Lalu, bisnis ITMG lainnya seperti TRUST menyerap belanja modal sebesar US$7,1 juta, proyek greenfield menyerap belanja modal 1 juta, renewable atau proyek energi terbarukan sebesar US$2,6 juta, dan lain-lain sebesar US$0,9 juta.
Manajemen ITMG menyampaikan pada sembilan bulan tahun 2023, volume produksi ITMG mencapai 13,4 juta ton, naik 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Manajemen menuturkan, pencapaian ini melampaui target, didukung dengan kondisi cuaca yang bersahabat dan manajemen operasional yang efektif.
Manajemen menuturkan di tengah harga acuan batu bara global yang cenderung menurun, ITMG membukukan pendapatan bersih sebesar US$1,8 miliar pada sembilan bulan tahun 2023, dengan laba kotor sebesar US$610 juta, dan marjin laba kotor sebesar 33%.
Baca Juga
Rata-rata total biaya tercatat sebesar US$83 per ton, atau lebih rendah 7% dari kurun waktu yang sama tahun lalu. Sedangkan laba bersih pada sembilan bulan tahun 2023 tercatat sebesar US$405 juta.
Manajemen melanjutkan pada sembilan bulan tahun 2023, ITMG juga mencatat volume penjualan sebanyak 15,3 juta ton yang dipasarkan ke Tiongkok sebesar 5,4 juta ton, Indonesia sebesar 3,6 juta ton, Jepang sebesar 1,9 juta ton, Filipina sebesar 1,2 juta ton, Thailand sebesar 800.000 ton, dan negara-negara lain di Asia Pasifik dan Eropa.
Adapun untuk tahun 2023, ITMG menargetkan volume produksi batu bara sebesar 16,9 juta ton, dengan volume penjualan sebesar 21,1 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, 77% harga jualnya telah ditetapkan, sedangkan 23% sisanya mengacu pada indeks harga batu bara.