Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 47 emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), dari 77 total emiten baru telah melaporkan kinerja hingga kuartal III/2023. Emiten-emiten tersebut mencetak kinerja keuangan yang bervariasi.
Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Chankung Shin menuturkan kinerja emiten-emiten yang baru melakukan IPO menghasilkan kinerja yang bervariasi.
Menurutnya, secara fundamental saat ini Kiwoom Sekuritas memilih beberapa emiten sebagai pilihan karena memiliki rasio margin yang cukup tebal dan secara valuasi masih belum terlalu mahal.
"Emiten pilihan Kiwoom Sekuritas ada AMMN, PGEO, dan NCKL," ujar Shin, Senin (13/11/2023).
Secara kinerja saham, Kiwoom Sekuritas melihat beberapa emiten tersebut mencatatkan penguatan yang signifikan dari harga saat IPO seperti BREN, CUAN, PGEO, dan AMMN.
Dia juga melihat terdapat prospek bagi saham-saham emiten tersebut untuk kembali menguat di akhir tahun. Saham-saham yang menurutnya akan kembali menguat di akhir tahun ini adalah AMMN, PGEO, dan NCKL.
Baca Juga
"Khusus untuk PGEO perlu menunggu konfirmasi sinyal lebih lanjut untuk bisa masuk Kembali," ucap Shin.
Adapun berdasarkan catatan Bisnis, sebanyak 19 emiten baru masih mencatatkan penurunan kinerja, bahkan masih mencetak rugi hingga 9 bulan 2023.
Penurunan kinerja laba bersih terbesar dialami oleh PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI), yang laba bersihnya menyusut hingga 97,78% menjadi Rp453 juta, dari sebelumnya Rp20,3 miliar di kuartal III/2022.
Sementara itu, emiten dengan rugi yang meningkat dialami oleh PT Multitrend Indo Tbk. (BABY), dengan rugi yang naik menjadi Rp21,8 miliar.
Adapun peningkatan laba bersih tertinggi dicatatkan oleh PT Multisarana Intan Eduka Tbk. (MSIE) sebesar 807,69%. Laba bersih MSIE tumbuh menjadi Rp1,18 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp131 juta.
Untuk emiten baru berkapitalisasi pasar besar, kinerja PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mencetak peningkatan laba bersih menjadi US$84,4 juta, naik 12,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$75,15 juta.
Sementara itu, laba bersih PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) susut 91,58% menjadi US$62,6 juta, dari sebelumnya US$744 juta secara tahunan.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.