Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global melemah dan menyentuh titik terendah dalam dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (7/11/2023) waktu setempat. Reli aset safe-haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah mengendur lantaran fokus pasar beralih ke isyarat kebijakan suku bunga dari pejabat Federal Reserve.
Harga emas spot turun 0,5% menjadi US$1,968.19 per troy ounce pada akhir perdagangan Selasa, terendah sejak 24 Oktober 2023. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup turun 0,8% menjadi US$1,973.50 per troy ounce. Adapun perak turun hampir 2% menjadi US$22,60.
Dolar AS menguat 0,3%, juga mendorong penurunan pada sektor logam.
“Emas bertahan pada level ini di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan segera menaikkan suku bunga dan semakin cepat penurunan suku bunga pertama dalam perkiraan, semakin baik bagi emas”, kata Everett Millman, kepala analis pasar di Gainesville Coins, mengutip Reuters, Rabu (8/11/2023).
Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan dengan imbal hasil nol dan fokus pasar akan tertuju pada pidato Ketua Jerome Powell yang dijadwalkan pada Rabu dan Kamis, serta pejabat Fed lainnya yang akan berpidato minggu ini.
“Semuanya harus berjalan baik secara ekonomi agar emas bisa dijual [pada tahun 2024],” tambah Millman.
Baca Juga
Menurut analis investasi di broker forex XM Marios Hadjikyriacos, emas batangan mencapai level tertinggi dalam lima bulan pada Oktober 2023 sebagai akibat dari konflik Israel-Hamas. Namun penurunan baru-baru ini menunjukkan investor menjadi kurang peduli terhadap geopolitik.
Logam mulia lain seperti Paladium turun 4,4% menjadi US$1,057.50, setelah turun sebanyak 5,1% ke level terendah lima tahun sebelumnya. Platinum turun 1,6% menjadi US$890,84.
Seperti diketahui, paladium dan platinum digunakan pada knalpot mesin mobil untuk mengurangi emisi.
“Substitusi paladium ke platinum dan lebih banyak kendaraan listrik yang dijual kemungkinan akan mendorong logam tersebut mengalami surplus struktural tahun depan,” kata tim analis UBS dalam sebuah catatan. Mereka memperkirakan harga paladium akan sebesar US$1.050 pada paruh kedua tahun 2024.
Produsen logam, Impala Platinum mengatakan pihaknya menawarkan pengurangan pekerjaan secara sukarela di beberapa tambang Afrika Selatan untuk memangkas biaya di tengah jatuhnya harga platinum.
Para pedagang juga mengamati data ekonomi yang beragam dari pasar utama Tiongkok.