Bisnis.com, JAKARTA – Ciptadana Sekuritas menargetkan saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) bisa ke level Rp2.800 per saham ditopang oleh proyeksi fundamental perseroan dan ekosistem GoTo.
Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan mengatakan ekosistem bersama GoTo akan memberikan efek positif pada kinerja ARTO. Terutama pada pemanfaatan pelanggan dan UMKM yang tercatat dalam ekosistemnya.
“Kami memperkirakan tahun 2024 akan menjadi tahun yang lebih baik bagi ARTO, karena pinjaman dari mitra strategis di bawah Goto Financial harusnya berpengaruh lebih ke neraca keuangan,” sebutnya dalam riset, Rabu (8/11/2023).
Erni mempertahankan ekspektasi terhadap net interest margin (NIM) mampu tumbuh dua digit untuk ARTO dengan mempertimbangkan likuiditas yang melimpah dengan catatan cost of fund (CoF) yang terkendali. Selain itu tidak ada perubahan signifikan dalam asumsi imbal hasil aset meskipun sudah keluar dari pembiayaan syariah di bawah Amaan.
Erni optimistis katalis bagi saham ARTO akan lebih kuat dari perkiraan pertumbuhan pinjaman, yang akan meningkatkan ukuran aset dan mengoptimalkan rasio pinjaman terhadap aset menjadi tingkat yang lebih optimal.
“Target harga target kami Rp 2.800 per saham. Risiko utama terhadap ARTO masih lebih tinggi dari perkiraan risiko persaingan dan eksekusi, serta sensitivitas saham terhadap arus keluar asing dan volatilitas imbal hasil global,” katanya.
Baca Juga
Erni memperkirakan pada 2024, net interest income Bank Jago akan berada di kisaran Rp2,19 triliun naik tinggi jika dibandingkan dengan perkiraan 2023 yang mencapai Rp1,7 triliun. Adapun laba bersih Bank Jago bisa naik tiga kali lipat dari estimasi 2023 sebesar Rp63 miliar menjadi Rp366 miliar pada 2024.
Sementara itu dari rasio-rasio kinerja seperti NIM, diperkirakan bakal tumbuh 11,3% pada 2024. Adapun non performing loan Bank Jago bakal turun dari estimasi 2023 sebesar 2,7%menjadi 2,1%i pada tahun mendatang.
Erni juga memproyeksikan total asset ARTO bakal tumbuh 31,5% pada tahun depan. Lalu diikuti oleh pertumbuhan kredit sebesar 44% dan deposito mencapai Rp53,6%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.