Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) berpotensi mengakhiri fase bearish-nya setelah mendekati level Rp2.000 lagi pada perdagangan hari ini, Jumat (3/11/2023).
Saham ARTO sempat melonjak ke Rp1.900 atau menguat 18% sebelum mengakhiri perdagangan di level Rp1.800 atau menguat 11,8%. Adapun investor asing tercatat membukukan pembelian sebesar Rp4,5 miliar pada hari ini, sedangkan dalam sebulan terakhir tercatat melakukan akumulasi Rp35,2 miliar.
Investor tercatat melakukan transaksi saham sebanyak 12.568 kali yang meliputi 52 juta saham. Nilai transaksi hari ini diperkirakan mencapai Rp95,4 miliar. Sebagai pembanding, nilai transaksi itu melonjak tajam jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin sebesar Rp38 miliar.
Adapun nilai transaksi pada Rabu (1/11/2023) senilai Rp20,3 miliar, lalu pada akhir bulan lalu (31/10/2023), mencapai Rp11,65 miliar. Dengan demikian nilai transaksi Bank Jago oleh investor terus mengalami peningkatan.
Kenaikan saham ARTO belakangan dipicu oleh realisasi kinerja keuangan kuartal III/2023 dan fitur Gopay Tabungan yang baru saja diluncurkan.
Analis Sinarmas Sekuritas Ivan Purnama Putera mengatakan hasil kinerja ARTO sejauh ini masih sesuai jalur yang diperkirakan. “Menurut pandangan kami akan ada perbaikan pada kuartal terakhir seiring dengan upaya bank menuju optimal sisi pendanaan dan pertumbuhan pinjaman dengan melakukan pengetatan dengan mitranya, terutama GoTo Finansial,” ungkapnya dalam riset, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga
Ivan merekomendasikan beli saham ARTO pada target harga Rp1.840 dengan potensi kenaikan 17,57%. Menurutnya target itu telah menghitung price book value sebesar 3 kalu untuk tahun depan. Dia optimistis fitur anyar sekaligus mempererat hubungan dengan mitra.
“Kemitraan yang kuat dengan Goto telah mendorong momentum bagi ARTO untuk memanfaatkan ekosistem GoPay Tabungan by Jago yaitu dompet digital dengan manfaat bank. Ini menawarkan kesederhanaan uang elektronik seperti aktivasi akun cepat serta keuntungan bank yang menawarkan bunga 2,5%,” jelasnya.
Selain itu, JPMorgan juga memberikan proyeksi positif dari hasil realiasi kinerja Bank Jago selama 9 bulan tahun ini.
“Bank telah membangun simpanan dan kredit di platform GoTo, dan mengendalikan risiko kredit. Kuartal ini menunjukkan semua atribut tersebut,” tulis JPMorgan dalam risetnya.
JPMorgan pun menyematkan rekomendasi beli saham ARTO dengan target Rp2.700. Mereka menilai dampak dari adanya peluncuran GoPay Savings akan turut menurunkan Cost of Fund (CoF) ke depan.
Di sisi lain, emiten bank digital tersebut telah membukukan laba bersih sebesar Rp50,29 miliar, meningkat 24 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp40,57 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bank terdorong oleh kinerja pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang naik 22,91 persen menjadi Rp1,2 triliun. Meski begitu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) turun dari 10,47 persen pada September 2022 menjadi 9,97 persen pada September 2023.
Selain kinerja pendapatan bunga bersih, laba bank terdorong oleh pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik dua kali lipat dari Rp8,9 miliar menjadi Rp17,87 miliar.