Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Ditutup Naik, Investor Menanti Sabda Jerome Powell

Wall Street ditutup naik tipis lantaran investor menanti panduan kebijakan suku bunga dari para pejabat The Fed.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street, New York parkir di zona hijau pada perdagangan Senin (6/11/2023) waktu setempat karena investor menunggu panduan dari pengambil kebijakan Bank Sentral Federal Reserve akhir pekan ini mengenai jalur suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (7/11/2023), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,10% atau 34,54 poin ke 34.095,86, S&P 500 menanjak 0,18% atau 7,64 poin ke 4.365,98, dan Nasdaq melejit 0,30% atau 40,50 poin ke 13.518,78.

Pasar saham AS pekan lalu membukukan persentase kenaikan mingguan terbesarnya dalam kurun waktu sekitar satu tahun, karena laporan payroll AS yang lebih lemah dari perkiraan pada Jumat mengirim imbal hasil obligasi AS lebih rendah. Hal ini juga terjadi di tengah pandangan bahwa The Fed sudah selesai menaikkan suku bunga dan mungkin mulai memangkasnya tahun depan.

Saat ini ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan Desember adalah sebesar 90,4%, turun dari 95,2% pada Jumat (3/11/2023), namun di atas 74,4% pada minggu lalu. Ekspektasi penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin telah meningkat menjadi lebih dari 50% pada pertemuan Mei 2024, menurut indikator FedWatch CME.

Pasar akan mencari kejelasan lebih lanjut mengenai niat The Fed dari para pejabat yang akan berbicara akhir pekan ini, termasuk Ketua Jerome Powell, dan anggota yang memberikan suara seperti Ketua Fed New York John Williams dan Presiden Fed Dallas Lorie Logan.

“Kecuali ada sesuatu dalam data ekonomi yang mendorong hal ini, Anda tidak akan melihat mereka mengubah sikap mereka,” kata Stephen Massocca, Wakil Presiden Wedbush Securities di San Francisco, mengutip Reuters, Selasa (7/11/2023).

Ekspektasi The Fed kemungkinan akan selesai dengan kenaikan suku bunga membuat S&P 500 naik 5,85% minggu lalu dan Nasdaq naik 6,61%, atau lompatan mingguan terbesar sejak November 2022.

“Apa pun daya beli yang menguat pada hari Jumat, tidak ada lagi saat ini sehingga banyak dari saham-saham tersebut yang kembali turun, dan imbal hasil [yield] obligasi sedikit lebih tinggi,” kata Massocca.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun, yang turun ke level terendah lima minggu pada Jumat lalu, berbalik arah hingga mencapai level tertinggi mendekati 4,67% pada Senin, menjelang lelang treasury minggu ini sekitar US$112 miliar dalam obligasi tenor tiga tahun, surat utang tenor 10 tahun, serta obligasi tenor 30 tahun.

Adapun kalender rilis data ekonomi AS untuk minggu ini tidak banyak, dengan angka klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada Kamis dan laporan sentimen konsumen Universitas Michigan pada Jumat.

Walt Disney, Instacart, dan Biogen termasuk di antara perusahaan besar yang melaporkan pendapatan minggu ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper