Bisnis.com, JAKARTA -- Kabar PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang akan melakukan reverse stock saham atau penyatuan kembali beberapa saham dibantah langsung oleh pihak Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy Wibowo menegaskan bahwa kabar reverse stock itu hanya isapan jempol belaka. Pasalnya dokumen yang mencatut nama BEI itu ternyata bukan pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh operator pasar modal tersebut.
Selain itu, dalam dokumen yang beredar di antara investor itu juga tidak mencantumkan tanda tangan dari pejabat BEI.
"Kabar itu tidak benar!" tegas Irvan pada Senin (6/11/2023).
Dalam informasi yang beredar di grup investor saham, beredar informasi GOTO akan melakukan reverse stock dengan nilai nominal baru Rp450 per saham. Bahkan, informasi berbentuk pengumuman tersebut menggunakan kop surat Bursa Efek Indonesia (BEI) atau IDX. Sontak saham GOTO sempat jatuh ke zona merah Rp67 merespons isu tersebut. Namun, saham GOTO kembali naik setelah informasi tersebut dinyatakan keliru.
Adapun, saham GOTO sedang dalam tren penguatan setelah mengeluarkan laporan keuangan. Analis Sinarmas Sekuritas Michael Fillbery mengatakan secara kinerja GOTO telah menunjukkan pemulihan dalam Nilai Transaksi Bruto (GTV) setiap kuartal.
Baca Juga
“Perbaikan ini didorong oleh ekspansi strategis ke produk-produk utama dan jasa, yang menghasilkan peningkatan sebesar 5% QoQ. Semua bisnis segmen mengalami pemulihan GTV, khususnya di fintek +4,5% QoQ dan sektor e-commerce 5,7% QoQ,” sebutnya dalam riset Kamis (2/11/2023).
Adapun pada kuartal III/2023 GOTO meningkatkan pendapatan kotor sebesar 2% QoQ atau sebanyak 1% yoy. Selain itu, jumlah pengguna yang bertransaksi pengguna transaksi tahunan stabil di 52 juta.
“Mereka bertujuan untuk memperluas jangkauan mereka seperti pasar yang dapat ditangani, khususnya di kalangan pengguna yang memiliki anggaran cukup, meningkatkan monetisasi melalui iklan dan fintech lending, dan penguatan sinergi di seluruh ekosistem mereka,” ungkapnya.
Michael menambahkan di segmen on demand service (ODS), GOTO memperluas layanan Mode Hemat dan memulai GoRide Nego, meningkatkan komunikasi pengguna-pengemudi. GOTO juga memperkenalkan empat produk keuangan baru di segmen Goto Financial (GTF), termasuk Aplikasi GoPay dan pinjaman tunai di Tokopedia dan Aplikasi GoPay, serta GoPay Tabungan bekerja sama dengan ARTO.
Dalam e-commerce, perusahaan berkolaborasi dengan Merchant Tokopedia untuk mengurangi biaya serta fokus pada peningkatan inti bisnis Tokopedia daripada investasi yang agresif dalam fitur siaran langsung.
Maka itu Michael menyematkan rekomendasi beli setelah melihat kinerja fundamental GOTO yangmenyiratkan 2,9x 2024F EV/Sales.
“Kami menantikan kuartal IV/2023, karena manajemen GOTO mengejar tingkat pengambilan ODS yang optimal, karena iklan yang lebih tinggi monetisasi diharapkan dapat mengimbangi pengurangan komisi Singapura. Di Fintech, potensi keuntungan bergantung pada pertumbuhan pinjaman konsumen. Di ranah E-commerce, tingkat penerimaannya mungkin tinggi dipengaruhi oleh pengurangan biaya platform pada pertengahan kuartal III/2023,” tegasnya.