Bisnis.com, JAKARTA – Mandiri Sekuritas dan UBS Sekuritas melihat komitmen PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) untuk mempertahankan pangsa pasar dengan sejumlah strategi.
Riset Mandiri Sekuritas yang ditulis oleh Adrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono mengatakan GOTO memiliki tiga strategi pertumbuhan yang difokuskan manajemen untuk menjaga kinerja.
Pertama, memperkuat segmen pasar untuk para pengguna dengan anggaran terbatas di seluruh layanan on-demand service (ODS) seperti meningkatkan pemanfaatan GoFood Hemat dan GoRide Hemat.
Selain itu, peluncuran GoTransit baru-baru ini, yang memadukan angkutan umum dan ride-hailing dalam satu pemesanan, memperluas basis pengguna Tokopedia melalui biaya platform yang lebih rendah dan peningkatan pemilihan Stock Keeping Unit (SKU).
Kedua, manajemen GOTO bakal berupaya meningkatkan monetisasi iklan di seluruh layanan on-demand dan e-commerce serta meningkatkan pinjaman fintech.
Ketiga, GOTO akan memperkuat sinergi untuk mendorong ekosistem seperti pengenalan sistem GoTo Passport, eksperimen berlangganan GoTo pada awal Oktober untuk lintas platform, logistik berkelanjutan dan investasi oleh GoTo Logistics untuk mengurangi biaya logistik pada bisnis Tokopedia.
Baca Juga
Tim riset Mandiri Sekuritas menyatakan margin kontribusi GOTO meningkat 8,6% QoQ menjadi Rp1,1 triliun. Adapun kerugian EBITDA yang disesuaikan meningkat sebesar 28,4% QoQ menjadi Rp0,9 triliun, lebih baik dari proyeksi Mandiri Sekuritas di kisaran 27%.
Kerugian EBITDA layanan on-demand yang disesuaikan membaik menjadi Rp48 miliar di kuartal III/2023 dari kerugian Rp164 miliar di kuartal II/2023 dan sudah positif Rp16 miliar biaya ex-HQ, dengan kerugian fintech meningkat menjadi Rp388 miliar dari Rp508 miliar.
Sedangkan untuk e-commerce, kerugian EBITDA yang disesuaikan hampir tidak berubah pada angka Rp221 miliar. Oleh sebab itu, Adrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono tetap mempertahankan rekomendasi beli dengan target Rp130 per saham. Terdapat potensi kenaikan 132% dari posisi saham saat ini Rp56.
Sementara itu, tim riset UBS juga mempertahankan rekomendasi beli bagi saham GOTO dengan target harga Rp130. Mereka mencatat peningkatan momentum pertumbuhan di kuartal III/2023 dengan GTV tumbuh 5,2% QoQ atau 3% lebih tinggi dari perkiraan UBS.
“Hal ini sebagian besar didorong oleh pertumbuhan e-commerce sebesar 6% QoQ yang mengalahkan proyeksi UBS sebesar 3% dan pertumbuhan ODS sebesar 1,2% QoQ.
Pendapatan kotor tumbuh lebih lambat dari GTV sebesar 2,5% QoQ karena pengurangan biaya platform di e-commerce. Hal ini diimbangi oleh peningkatan tingkat penerimaan di fintech,” ungkap tim UBS.
Ke depan, analis memperkirakan GOTO bakal lebih ekspansif demi mempertahankan pangsa pasar. Hal ini dapat berimplikasi pada peningkatan biaya promosi dan insentif lain sehingga berpotensi mempengaruhi target Adjusted EBITDA positif pada akhir tahun. Tapi, GOTO tidak punya banyak pilihan karena semakin kerasnya kompetisi terutama di bisnis e-commerce.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.