Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif Grup Astra, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) menorehkan kinerja gemilang hingga 30 September 2023 dengan mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan di laman resmi BEI, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk AUTO tembus Rp1,31 triliun, atau naik 57,71% secara year-on-year (yoy) dibandingkan per kuartal III/2022 sebesar Rp831,69 miliar.
Melesatnya laba bersih AUTO didorong meningkatnya pendapatan 4,36% yoy menjadi Rp14,08 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp13,49 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan AUTO ditopang dari segmen manufaktur komponen otomotif sebesar Rp8,68 triliun, diikuti segmen perdagangan atau trading yang berkontribusi Rp6,42 triliun. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp1,02 triliun.
Adapun, pendapatan ekspor AUTO tercatat turun 4,59% yoy menjadi Rp1,13 triliun hingga 30 September 2023, dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,19 triliun.
Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan pihaknya akan terus memaksimalkan berbagai peluang ekspor di tengah kondisi global yang penuh tantangan. Salah satu upaya yang dilakukan AUTO yakni merambah negara-negara tujuan ekspor baru.
Baca Juga
"Kami senantiasa melakukan ekspansi ke negara-negara baru dan meningkatkan portofolio ekspor kami, baik dari segi jumlah maupun jenis produk yang kami ekspor," ujar Direktur AUTO, Wanny Wijaya kepada Bisnis, dikutip Selasa, (31/10/2023).
Sebagai informasi, kegiatan distribusi ekspor AUTO meliputi beberapa negara termasuk di Asia, Timur Tengah, Amerika, Eropa dan Afrika. Adapun, AUTO memproduksi berbagai suku cadang untuk kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, termasuk untuk kendaran listrik seperti part untuk transmisi dan cooling system.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok AUTO tercatat naik 2,01% yoy menjadi Rp11,81 triliun, dibandingkan periode sama 2022 sebesar Rp11,57 triliun.
Alhasil, laba bruto perseroan melompat 18,55% yoy menjadi Rp2,27 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,91 triliun.
Sementara itu, kas dan setara kas AUTO pada akhir periode tercatat sebesar Rp3,3 triliun, atau naik 64,85% dibandingkan periode 9 bulan 2022 sebesar Rp2 triliun.
Berdasarkan neraca, total aset AUTO tercatat sebesar Rp19,78 triliun hingga 30 September 2023, atau naik dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp18,52 triliun.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp5,81 triliun dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp5,46 triliun. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp13,97 triliun, dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp13,05 triliun.