Bisnis.com, JAKARTA - Emiten jasa penambangan batu bara afiliasi Low Tuck Kwong, PT Samindo Resources Tbk. (MYOH) mencatatkan penurunan pendapatan, tetapi dengan laba bersih yang naik sepanjang 9 bulan 2023. MYOH mencatatkan laba bersih sebesar US$11,5 juta atau setara Rp184,18 miliar (kurs Jisdor Rp15.941 per dolar AS).
MYOH mencatatkan pendapatan US$94,87 juta atau setara Rp1,51 triliun hingga kuartal III/2023. Pendapatan ini turun 8,68% dari US$103,8 juta dibandingkan kuartal III/2023.
Pendapatan ini didorong oleh jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara sebesar US$61,4 juta, jasa pengangkutan batu bara sebesar US$32,01 juta, dan jasa pengeboran, eksplorasi, dan lainnya sebesar US$1,44 juta.
Pendapatan ini didorong oleh pelanggan seperti PT Kideco Jaya Agung sebesar US$194,82 juta, dan PT Kumala Drilindo sebesar US$47.792.
Penurunan pendapatan ini diiringi oleh biaya pokok pendapatan yang juga turun menjadi US$79,4 juta. Biaya pokok pendapatan ini turun 6,34% secara tahunan dari US$84,8 juta.
Meski demikian, laba bruto MYOH juga ikut tergerus 19,11% menjadi US$15,4 juta, dari US$19 juta secara tahunan atau year on year (yoy).
Baca Juga
Akan tetapi, laba bersih MYOH tercatat naik hingga 16,72% pada 9 bulan 2023. Laba bersih MYOH naik menjadi US$11,5 juta atau setara Rp184,8 miliar, dari US$98,9 juta secara tahunan. Sementara itu, laba per saham MYOH tercatat naik menjadi US$0,0052, dari US$0,0045 secara tahunan.
Adapun jumlah aset MYOH naik menjadi US$171,4 juta di akhir September 2023, dari US$169,4 juta di akhir Desember 2022.
Rinciannya, jumlah liabilitas turun menjadi US$18,07 juta di 30 September 2023, dari US$20,84 juta di 31 Desember 2022. Jumlah liabilitas jangka pendek MYOH selama 9 bulan 2023 sebesar US$14,63 juta, dengan liabilitas jangka panjang mencapai US$3,4 juta.
Sementara itu, jumlah ekuitas MYOH juga naik menjadi US$153,36 juta di akhir kuartal III/2023, dari US$148,6 juta di akhir 2022.