Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Vale Indonesia (INCO) soal Perpanjangan Kontrak dan Penyertaan Saham MIND ID

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak tambang PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan menyetujui konversi kontrak lama menjadi IUPK.
Hafiyyan,Nyoman Ary Wahyudi
Hafiyyan & Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com
Jumat, 27 Oktober 2023 | 05:21
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak tambang PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan menyetujui konversi kontrak lama menjadi IUPK.
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak tambang PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan menyetujui konversi kontrak lama menjadi IUPK.

Bisnis.com, JAKARTA — Perpanjangan kontrak PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) kian menemu titik terang seiring dengan rencana divestasi saham tambahan kepada MIND ID.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa proses divestasi saham INCO tinggal menunggu finalisasi di Kementerian BUMN.

Dia menjelaskan bahwa kewenangan Kementerian ESDM hanya sebatas terkait perpanjangan izin konsesi tambang, sementara persoalan divestasi saham menjadi kewenangan Kementerian BUMN yang dibawahi Erick Thohir.

Pada intinya, pemerintah bakal memperpanjang kontrak tambang PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dengan menyetujui konversi kontrak lama menjadi izin usaha pertambangan khusus atau IUPK. Perpanjangan akan diberikan setelah perseroan menuntaskan kewajiban sisa divestasi saham kepada pihak Indonesia. 

"Tinggal finalisasi dengan BUMN, kalau dari Kementerian ESDM sudah tidak masalah. [Perpanjangan izin] kalau sudah beres semua ini [divestasi]," ujar Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (26/10/2023). 

Saat ini, kata Arifin, sebagian besar blok konsesi yang dipegang INCO juga menjadi bagian dari kepemilikan holding tambang pelat merah, MIND ID. 

Saat ini, mayoritas saham INCO dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan porsi mencapai 44,3 persen. Adapun, VCL dimiliki 100 persen oleh Vale S.A. Sisanya, kepemilikan INCO dipegang oleh MIND ID sebesar 20 persen, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) 15 persen, dan publik 20,7 persen.  

Lewat beberapa kali negosiasi divestasi saham, INCO bersedia melepas 14 persen sahamnya kepada MIND ID, dengan tetap memegang kendali atas operasi dan finansial.  VCL berkomitmen melepas 10,5 persen sahamnya sehingga kepemilikan di INCO menjadi 33,29 persen. 

Selanjutnya, SMM siap melepas 3,5 persen porsi sahamnya sehingga kepemilikannya menjadi 11,53 persen. Dengan pelepasan sebagian saham dua entitas asing itu, MIND ID bakal memegang saham mayoritas INCO menjadi 34 persen. 

“Kita mau ciutin punya MIND ID? Ini mau dikasih siapa iya kan,” kata Arifin.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan pemerintah memperpanjang kontrak tambang INCO dengan menyetujui konversi kontrak lama menjadi IUPK.

 “Vale [kontraknya] diperpanjang tapi dengan persyaratan,” kata Bahlil saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/10/2023). 

Beberapa persyaratan itu di antaranya dengan kewajiban sisa divestasi kepada Holding BUMN tambang MIND ID, serta penciutan lahan atau relinquishment sebagian blok konsesi yang dianggap tidak dikembangkan INCO selama masa konsesi.

MIND ID sebelumnya meminta pemerintah untuk mengkaji kembali rencana pengembangan wilayah INCO, termasuk penciutan sebagian konsesi tembang seluas 118.435 hektare.  

Alasannya, INCO dinilai gagal memenuhi kewajiban investasi untuk proyek Sorowako, Pomalaa, dan Bahodopi yang tertuang dalam kontrak karya (KK) hasil amandemen 17 Oktober 2014.  

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengungkapkan bahwa INCO belakangan terbukti gagal memenuhi kewajiban investasi yang menjadi bagian dari kewajiban KK yang bakal berakhir Desember 2025. Hendi mencontohkan, komitmen untuk meningkatkan produksi nickel matte 25 persen pada Proyek Sorowako dari rata-rata produksi aktual 2009-2013 belum terlaksana hingga saat ini. 

Lewat KK amandemen 2014, INCO saat itu berkomitmen untuk berinvestasi pada pembangunan kapasitas dryer & klin untuk meningkatkan rata-rata produksi pada blok tersebut. Hanya saja belakangan, lewat pengajuan perpanjangan menjadi IUPK, INCO mengganti komitmen itu menjadi pembangunan  pabrik high pressure acid leaching (HPAL) kapasitas produksi kurang lebih 60.000 mixed hydroxide precipitate (MHP).  

“Vale mengajukan usulan substitusi dari kewajiban berupa tambang nikel ke HPAL di Sorowako, jadi tidak mengembangkan RKEF lagi tapi substitusi menjadi HPAL, nah ini masih dalam tahapan studi persiapan, ini harus dicatat karena ini terkait dengan syarat dalam KK yang harus diikuti,” kata Hendi saat RDP dengan Komisi VII di DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Kinerja INCO

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mencatatkan pertumbuhan produksi nikel 18% sepanjang Januari-September 2023. INCO pun optimistis mencapai target produksi 70.000 ton tahun ini.

Febriny Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO, menyampaikan pada kuartal III/2023, perseroan memproduksi nikel dalam matte sejumlah 17.953 ton, naik dari kuartal II/2023 sebanyak 16.922 ton, dan kuartal III/2022 sebesar 17.513 ton. Sepanjang 9 bulan 2023, INCO memproduksi nikel dalam matte 51.644 ton, naik 18% dari 43.907 ton per September 2022.

"Hasil positif pertumbuhan produsi ini berkaitan dengan strategi pemeliharaan operasional yang telah diterapkan sebelumnya," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (17/10/2023).

Kegiatan pemeliharaan skala besar berhasil diselesaikn INCO pada semester I/2023. Febriany menambahkan, dengan keandalan aset perseroan, produksi INCO pun naik secara 6% secara kuartalan pada kuartal III/2023.

Adapun, peningkatan produksi nikel 18% sepanjang 9 bulan 2023 didukung kembali beroperasinya Furnace 4 ke performa optimal setelah menjalani pembangunan kembali pada 2022.

"INCO tetap optimis untuk mencapai target produksi setahun penuh pada tahun 2023, yaitu sekitar 70.000 ton," jelas Febriany.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper