Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini Jumat (27/10/2023) dipengaruhi sentimen global dan kinerja emiten kuartal III/2023. Analis pun memberikan sejumlah rekomendasi saham potensial.
IHSG ditutup melemah 1,75% atau 119,86 poin ke level 6.714,51 pada akhir perdagangan Kamis (26/10/2023). Sepanjang perdagangan IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 6.704 dan tertinggi di 6.838. Sebanyak 153 saham terpantau menguat, 397 melemah, dan 200 saham bergerak di tempat.
Sementara itu, sepanjang tahun berjalan, indeks komposit juga tercatat melemah 1,99% secara year-to-date (ytd) dari posisi awal Januari 2023 di level 6.850,98.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola pergerakan IHSG di akhir pekan terlihat masih dibayangi oleh pola tekanan yang cukup besar dan support level terdekat kembali diuji kekuatannya. Saat ini, gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir sehingga IHSG masih akan cenderung bergerak konsolidatif.
Pergerakan IHSG hingga saat ini masih ditopang oleh kondisi perekonomian yang masih relatif stabil ditambah dengan musim dividen yang masih berlanjut," paparnya dalam publikasi riset.
Terjadinya koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham saham yang memiliki fundamental kuat dengan market cap besar.
Baca Juga
William memprediksi IHSG akan bergerak di rentang 6.702-6.899 hari ini. Rekomendasi saham GGRM, BBCA, AALI, SMRA, TBIG, BBNI, ASII.
Sementara itu, RHB Sekuritas menilai bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menembus level 7.400 pada akhir 2023.
Direktur Utama RHB Sekuritas Thomas Nugroho mengatakan salah satu hal yang dapat menopang keberhasilan tersebut adalah langkah pemerintah untuk mempercepat serapan anggaran belanja negara pada tiga bulan terakhir 2023.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan realisasi belanja negara mencapai Rp1.155,7 triliun hingga penghujung tahun ini.
"Dengan belanja negara itu diperkirakan akan menghidupkan roda ekonomi sehingga beberapa sektor akan kembali bagus dan membawa indikator ekonomi Indonesia. Semoga tahun ini bisa kembali ke 7.400," jelas dia dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023, Kamis (26/10/2023).
Namun demikian, David tak memungkiri pergerakan IHSG akan sedikit tertekan seiring dengan melemahnya nilai mata uang rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini pun disebut Thomas sebagai salah satu katalis negatif terbesar bagi IHSG.
Kekhawatiran investor terhadap pasar modal Indonesia juga diperparah oleh keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ke level 6%.
"Hal ini tentu akan memicu pelemahan lebih lanjut ke pasar Trigger utamanya adalah pasar melihat sentimen BI Reverse Repo Rate yang naik ke 6%. Jadi kondisi makro ekonomi memang lagi tidak bagus," lanjut Thomas.
Simak pergerakan IHSG hari ini secara live.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
IHSG ditutup naik 0,66% atau 44,27 poin menjadi 6.758,79.
Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 6.719,62-6.781,39.
Pukul 14.07 WIB awal sesi II, IHSG naik 0,84% atau 56,68 poin menjadi 6.771,20.
IHSG naik 0,87% atau 58,29 poin menjadi 6.772,81 pada akhir sesi I.
Sepanjang sesi indeks bergerak di rentang 6.719,62-6.775,76.
Pukul 10.00 WIB, IHSG naik 0,40% atau 26,99 poin menjadi 6.741,51.
Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.719,62-6.754,59.
IHSG dibuka naik 0,17% atau 11,26 poin menjadi 6.725,78.
Sentimen pelemahan Wall Street berisiko menekan IHSG hari ini. Cek selengkapnya di tautan berikut.
Wall Street Anjlok Lagi Akibat Saham Teknologi, IHSG Terimbas?