Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar untuk aset digital seperti Kripto diperkirakan semakin menarik pada periode kuartal IV/2023 karena sejumlah sentimen global.
Crypto Analyst Reku Afid Sugiono memaparkan potensi kenaikan pasar kripto pada kuartal IV/2023. Sejumlah faktor penggerak kenaikkan ini adalah optimisme terhadap persetujuan Bitcoin spot ETF yang diajukan beberapa perusahaan investasi global seperti Blackrock dan Citadelle.
"Selain itu, rencana pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Bipartisan oleh Senat Amerika Serikat untuk mencegah kejahatan melalui kripto," jelasnya, Sabtu (21/10/2023).
Faktor pendorong lainnya yakni tingkat inflasi AS yang diproyeksikan turun sehingga dapat mendorong The Fed mempertahankan suku bunga.
Reku pun merekap analisa teknikal mengenai potensi bullish di Bitcoin dan sejumlah aset kripto lainnya pada kuartal IV/2023. Data candle Bitcoin di September lalu menggambarkan posisi bullish full-body, yang mengindikasikan kenaikan dilevel US$30.700-US$32.800 atau setara hingga Rp513,7 juta (asumsi kurs Rp15.661 per US$).
Kondisi ini mendorong Bitcoin berada di area supply-zone sehingga ada kecenderungan momentum bullish akan berlanjut di kuartal IV/2023
Baca Juga
Sementara Ethereum juga cenderung mengalami pola yang sama seperti Bitcoin. Candle bulanan Ethereum menunjukkan pola morning-star yang berarti pembalikan arah bearish ke bullish. Sehingga diproyeksikan Ethereum bisa mencapai level US$2.000 atau setara Rp3,1 juta pada kuartal IV/2023.
Oleh karena itu, Afid mengatakan kuartal IV/2023 berpotensi menjadi titik balik kondisi sideways pada kuartal sebelumnya dan memberikan peluang untuk mengoptimalkan aset.
Selain bagi investor jangka pendek yang bisa memaksimalkan trading dan investor jangka panjang melalui holding dan staking, kondisi ini juga bisa menjadi peluang bagi investor pemula untuk memulai mendiversifikasi instrumen investasinya dengan menabung rutin di aset kripto. Dengan begitu, masyarakat tidak ketinggalan peluang positif di pasar kripto.
Sepanjang 2023 ini pasar kripto telah melewati berbagai isu negatif dari salah satu platform perdagangan kripto yang sedang menghadapi permasalahan hukum.
Isu selanjutnya, yaitu kenaikan suku bunga yang menyebabkan dana mahal, sehingga investor cenderung risk off atau mengurangi investor dengan risiko tinggi.
Akan tetapi, sentimen negatif akan kenaikan suku bunga sepanjang 2023 ini tidak berhasil menghentikan laju mata uang kripto dengan kapalitas pasar terbesar.
Mayoritas mata uang digital berada di zona hijau secara year-to-date (YTD). Dilansir dari CoinMarketCap, Bitcoin mencatatkan peningkatan harga 83,75 persen secara year to date (YTD) hingga Juni 2023 menjadi US$30.390,91 per koin, disusul Ethereum yang naik 60,89 persen menjadi US$1.927,01.
Melihat kinerja tersebut, Upbit juga memprediksi kondisi pasar kripto akan tumbuh positif di siklus halving bitcoin yang kembali menarik perhatian dan mengisyaratkan perubahan signifikan dalam perilaku harga BTC yang memasuki kuartal akhir 2023.
Dengan para pakar industri yang memantau tren ini dengan cermat, banyak investor cerdas yang mengambil keuntungan dari situasi ini dan memposisikan diri mereka untuk lonjakan nilai yang signifikan.
VP of Operations Upbit Indonesia Resna Raniadi memperkirakan pada kuartal IV/2023 akan memegang peranan penting bagi aset digital selama periode ini. Interaksi antara pola historis dan dinamika pasar dapat menciptakan situasi yang menarik pada kuartal IV/2023.
Para investor dan peminat aset digital yang memperhatikan sinyal-sinyal ini mungkin berada pada posisi yang tepat untuk memanfaatkan momen transformatif di pasar mata uang kripto.
“Walaupun pasarnya masih fluktuatif dan belum stabil, secara garis besar kami yakin volume akan terus mengalami peningkatan,” terangnya.