Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Asosiasi Kripto Merger, Cek Dampaknya ke Ekosistem Bitcoin Cs

Aspakrindo-ABI berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan edukasi, transparansi, serta memastikan operasional ekosistem kripto dan blockchain.
Ilustrasi Bitcoin. Reuters
Ilustrasi Bitcoin. Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Penggabungan dua asosiasi kripto yakni Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) dinilai bisa menjadi awalan baru untuk memperkuat sinergi ekosistem kripto dan blockchain di Indonesia.

Ketua Umum Aspakrindo sekaligus Chief Compliance Officer (CCO) Reku Robby menyatakan penggabungan Aspakrindo-ABI dapat mendorong kolaborasi antar stakeholders yang lebih efektif dalam menjawab peluang serta tantangan yang ada.

Penggabungan Aspakrindo-ABI dilakukan secara operasional. Saat ini, kedua asosiasi telah menjalankan kepengurusan secara bersama guna mendukung sinergi, pengawasan, pengembangan industri aset kripto yang berkelanjutan. 

“Aspakrindo-ABI berkomitmen untuk bersama-sama meningkatkan edukasi, transparansi, serta memastikan operasional ekosistem kripto dan blockchain berjalan dengan sehat,” terangnya, Jumat (20/10/2023).

Sebagai pelaku platform pertukaran kripto, Robby menambahkan, penggabungan Aspakrindo-ABI juga merupakan kabar baik karena dapat mempercepat proses koordinasi untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam mengembangkan ekosistem kripto yang berkelanjutan. 

Dia pun siap memberikan dukungan penuh untuk segala upaya kolaborasi, termasuk dengan asosiasi dan regulator demi mendorong potensi ekosistem kripto. Di antaranya seperti peningkatan adopsi kripto serta variasi produk dan layanan di ekosistem, dan penanggulangan platform illegal.

Senada dengan Robby, Asih Karnengsih selaku Executive Director Aspakrindo-ABI mengatakan Aspakrindo-ABI memiliki visi yang sama untuk menyatukan dan mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan.

ABI sebelumnya telah menaungi 57 anggota yang terdiri dari pelaku usaha serta komunitas kripto, blockchain, dan Web3. Ke depannya, merger antara Aspakrindo-ABI akan dilanjutkan ke pengembangan program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kebermanfaatan teknologi blockchain bagi pelaku usaha, baik dari sisi keamanan, partisipasi dan kepercayaan masyarakat, skalabilitas, serta berbagai manfaat lainnya.

Menyoal upaya edukasi, Asih menyatakan hal ini menjadi ujung tombak dalam mengembangkan ekosistem kripto. Dia berpendapat salah satu tantangan terbesar di ekosistem ini adalah edukasi.

Masih banyak masyarakat yang ragu-ragu bahkan takut masuk ke ekosistem kripto karena kurangnya edukasi. Maka dari itu, kerja sama dengan Reku untuk mengedukasi kalangan mahasiswa tentu akan dilanjutkan di kota-kota lainnya dan menargetkan masyarakat yang lebih luas.

Selain kegiatan edukasi, asosiasi juga menggandeng regulator seperti Bursa untuk meningkatkan kepercayaan dan keamanan pengguna. Saat ini Bursa Kripto tengah berfokus pada proses pemberian izin Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK). 

Asih mengaku kooperatif dengan pihak Bursa, Kliring, dan Kustodian, untuk mendukung agar proses pemberian izin ini berjalan dengan lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper