Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 6% hari ini, Kamis (19/10/2023). Analis melihat keputusan BI ini cukup mengejutkan pasar.
Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya mengatakan peningkatan suku bunga acuan BI ini cukup mengejutkan pasar, karena kenaikan BI rate ini di luar konsensus.
"Kenaikan BI rate ini bisa direspon negatif karena lumayan mengejutkan pasar," kata Cheril dihubungi Bisnis, Kamis (19/10/2023).
Manurutnya, dari survei di pasar, mayoritas memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuannya pada RDG BI kali ini.
Meski pasar terkejut, tetapi Cheril melihat pelemahan yang terjadi pada IHSG hanya bersifat jangka pendek. Sebagai informasi, IHSG tercatat bergerak melemah sepanjang hari dan turun ke level 6.863 pada pukul 14.57 WIB sesaat setelah BI mengumumkan peningkatan suku bunga acuan.
IHSG tercatat bergerak pada level 6.856-6.927 pada perdagangan hari ini.
Baca Juga
Cheril melihat kenaikan suku bunga ini dilakukan BI untuk urgensi menjaga stabilitas rupiah dan menjaga modal asing agar tidak keluar dari Indonesia.
Adapun Cheril memilih saham-saham perbankan dan energi, khususnya minyak sebagai top picks-nya kali ini.
"Investor bisa simak saham-saham perbankan yang fundamentalnya masih kuat, dan energi khususnya minyak. Saham pilihannya adalah BBCA, BBNI, MEDC, dan ELSA," ujar Cheril.
______________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.